Pesawat Jet AI Milik Angkatan Udara Amerika Serikat Lolos Uji Coba
May 5, 2024

Satu lagi pencapaian manusia dalam bidang pengembangan AI (Artificial Intelligence) yang kali ini datang dari Angkatan Udara Amerika Serikat. 

Sebuah pesawat jet F-16 milik Angkatan Udara AS yang tidak memiliki pilot manusia dan seluruhnya dikendalikan oleh AI telah resmi lolos tahap uji coba di Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California pada Sabtu (4/5). 

Menteri Angkatan Udara AS Frank Kendall III menjadi saksi kesuksesan tersebut setelah dirinya menjadi penumpang di kursi depan pesawat jet selama dijalankannya uji coba. Dirinya turun dengan aman setelah diterbangkan selama kurang lebih satu jam dalam kecepatan 550 mil/jam atau setara dengan 800 km/jam yang memberi tekanan lima kali kekuatan gravitasi kepada badannya.

Menteri Angkatan Udara AS Frank Kendall III. Source: AF.mil

“Tidak memiliki (teknologi) ini dapat mengancam keamanan negara,” menurut Kendall. “Di titik ini, kita harus memilikinya.”

Walaupun telah mengukir sejarah melalui kesuksesan uji coba ini, pesawat jet berkekuatan AI masih berada dalam fase eksperimental dan belum akan digunakan di lapangan oleh Angkatan Udara AS setidaknya hingga 2028. Pemerintah AS menargetkan setidaknya sebanyak 1.000 pesawat jet tidak berawak yang seluruhnya dikendalikan oleh AI yang siap guna pada tahun tersebut.

Penggunaan AI sebagai pilot menandakan kemajuan terbesar dalam sejarah penerbangan Amerika Serikat sejak pengenalan teknologi stealth atau siluman pada tahun 1990-an. Kini, teknologi siluman menjadi salah satu senjata andalan Angkatan Udara AS yang seringkali digunakan dalam misi-misinya. Contohnya yaitu B-2 Stealth Bomber yang menjadi salah satu pesawat siluman paling ditakuti di medan perang dunia.

B-2 Stealth Bomber. Source: Reuters/Cherie A. Thurlby

Namun, layaknya di sektor lain, penggunaan AI dalam militer telah menuai kontroversi terutama di kalangan ahli senjata dan kesejahteraan manusia. Mereka mengkhawatirkan adanya kemungkinan AI tidak mampu membedakan antara musuh dan non-musuh sehingga mengakibatkan munculnya angka korban yang tidak diinginkan.



See other posts

Tips Wisata ke Puncak dari Traveloka
Lays, Doritos, Cheetos akan Kembali ke Indonesia
Chef Irlandia Pecahkan Rekor Dunia Memasak Terlama Selama 119 Jam