Berbagai Produk Gagal ditampilkan di ‘Museum of Failure’ di Amerika Serikat
September 11, 2023

Sebuah museum pop up dengan konsep unik hadir di Washington DC, Amerika Serikat. Museum bernama "Museum of Failure" ini menampilkan berbagai produk, temuan, dan rancangan jasa yang dianggap gagal dari seluruh dunia.

Museum ini memamerkan kurang lebih 150 produk yang gagal di pasaran seperti air minum rasa ikan untuk kucing, kursi kerja yang bergoyang-goyang untuk membantu penggunanya menurunkan berat badan, minuman rasa minyak zaitun, bahkan handphone Nokia N Gage yang sempat populer namun dianggap gagal merevolusi cara orang main mobile game.

"Kegagalan bukan lawan dari keberhasilan, melainkan bagian dari keberhasilan," Johanna Guttman, pengelola pameran, mengatakan. "Sayangnya, stigma mengenai kegagalan masih amat kuat."

"Tujuan pameran ini adalah supaya pengunjung bisa mendiskusikan kegagalan dan melepaskan stigma dari kegagalan. Pengunjung bisa memahami kegagalan sebagai bagian yang amat penting jika ingin berinovasi dan menyelesaikan banyak masalah. Kita harus berani ambil resiko dan terus mencoba hal-hal baru."

Guttman melanjutkan bahwa kegagalan merupakan guru yang lebih ampuh daripada kesuksesan. "Dengan mengalami kegagalan dan memahaminya sebagai bagian dari perjalanan, kita akhirnya belajar untuk menapakai jalan menuju inovasi dan kesuksesan," pungkasnya.

Museum ini didirikan dan dikurasi oleh Dr. Samuel West, seorang psikolog dan peneliti. Dimulai di Swedia pada tahun 2017, koleksi museum ini makin berkembang hingga saat ini. Museum ini tidak memiliki gedung tetap melainkan terus berjalan-jalan keliling dunia. Di Washington DC, tiket untuk menonton kumpulan produk gagal ini dijual dengan harga US$20,50 (Sekitar Rp315.000) untuk dewasa, dan US$16,50 (Rp255.000) untuk anak-anak usia 7-13 tahun serta lansia umur 65 tahun atau lebih.

All pictures are obtained from Museum of failure official website and YouTube channel.



See other posts

Netflix Turunkan Harga Langganan Paket Basic dan Standard
A Company in China Allows Employees to Take a Day Break When They Are Not In The Mood To Work.
Serba-serbi Jakarta Film Week 2023