Connect with us

Hi, what are you looking for?

Exclusive

Rizki Rahma: Dalang Perempuan di Kesenian Wayang Kulit

Rizki Rahma
RIzki Rahma

Rizki Rahma Nurwahyuni adalah seorang perempuan asal Yogyakarta, lulusan Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Yogyakarta, yang menekuni seni pedalangan sejak kecil.

Meski kini bekerja sebagai Staf Subbag Protokol di Balai Kota Yogyakarta dan juga sesekali menjadi MC, Rizki tetap aktif melestarikan seni wayang sebagai bentuk kecintaannya terhadap budaya tradisional.

Menjadi Dalang Sejak Kecil

Rizki Rahma Nurwahyuni tumbuh di tengah keluarga seniman. Kakeknya adalah seorang seniman ketoprak, dan ayahnya seorang guru PKN yang juga mampu mendalang. Sejak kecil, Rizki kerap diajak menonton pentas wayang oleh ayahnya. Dari situlah kecintaan pada kesenian tradisional mulai tumbuh.

Ia mulai belajar memainkan wayang sejak duduk di bangku kelas 3 SD, bersama kakaknya. Seiring waktu, ia menyadari pentingnya uri-uri atau melestarikan budaya sendiri. Jika tidak ada yang menjaga warisan budaya seperti wayang kulit, maka generasi berikutnya bisa kehilangan arah dan jati diri.

Tantangan Sebagai Dalang Perempuan

Rizki Rahma
Foto via <a href=httpswwwinstagramcomrizkirahmaaa title=>Rizki Rahma<a>

Menjadi dalang perempuan tentu tidak mudah. Rizki mengakui tantangan paling nyata adalah tenaga dan suara. Dalam pertunjukan, dalang perlu memainkan wayang sambil mengatur ritme dengan teknik ngeprak dan ngecrek yang cukup menguras tenaga. Selain itu, ia juga perlu menyesuaikan suara agar cocok membawakan tokoh-tokoh laki-laki yang biasanya berat dan maskulin.

Meski demikian, Rizki bersyukur karena masyarakat memberikan respons positif. Dukungan tersebut menjadi semangat tersendiri untuk terus berkarya dan menunjukkan bahwa perempuan juga bisa memiliki ruang di dunia seni pedalangan.

Tokoh Perempuan dan Nilai Moral bagi Rizki Rahma

Dalam dunia pewayangan, ada tokoh-tokoh perempuan yang sangat kuat dan inspiratif, salah satunya adalah Srikandi. Bagi Rizki, Srikandi menjadi gambaran emansipasi karena tampil sebagai panglima perang dalam Baratayuda.

Melalui pementasan, terutama di sesi goro-goro (babak atau episode yang menjadi selingan dalam pertunjukan wayang kulit), Rizki sering menyisipkan pesan moral, termasuk soal kesetaraan dan peran aktif perempuan di masyarakat.

Pesan untuk Generasi Muda dari Rizki Rahma

Rizki mengajak generasi muda untuk mengenal dan mencintai kesenian tradisional, khususnya wayang kulit. Menurutnya, tidak harus menjadi dalang untuk bisa berkontribusi. Dengan menjadi penonton, pengapresiasi, atau bahkan penyelenggara pagelaran pun sudah berarti besar. “Kalau bukan kita yang uri-uri, siapa lagi?” ujarnya tegas.

Click to comment
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments