Old Money artinya orang yang memiliki kekayaan yang diwariskan secara turun-temurun dalam keluarga. Istilah ini dipakai buat menggambarkan orang-orang yang sudah kaya dari lahir karena duitnya turun-temurun dari keluarga mereka.
Beda sama “New Money", yang baru tajir karena usaha sendiri, Old Money ini sudah mapan sejak lama. Biasanya dari bisnis keluarga, investasi, atau warisan gede.
Baca Juga: Mengenal Oversharing, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ciri-ciri Old Money
Duit Warisan, Bukan OKB (Orang Kaya Baru)
Mereka bukan tipe orang yang baru sukses gara-gara startup booming atau menang lotre. Kekayaan mereka sudah eksis sejak lama, diwariskan turun-temurun dari kakek-nenek, bahkan buyut mereka.
Biasanya, sumber kekayaan ini berasal dari bisnis keluarga yang sudah mapan, investasi properti, kepemilikan perusahaan, atau sektor keuangan seperti perbankan dan saham.
Karena duitnya bukan hasil usaha sendiri dari nol, mereka juga cenderung punya mindset yang berbeda dari New Money. Mereka nggak terlalu sibuk ngejar status sosial atau nunjukin kekayaan secara terang-terangan.
Hal itu karena dari kecil sudah terbiasa dengan kehidupan mewah yang dianggap “biasa” di lingkungan mereka. Selain itu, Old Money lebih fokus ke usaha menjaga kekayaan bisa terus dipertahankan, bukan menghabiskan atau mengumpulkan kekayaan secara instan.
Makanya, mereka sering punya strategi investasi jangka panjang dan memastikan harta mereka tetap bertahan buat generasi berikutnya.
Hidup Mewah Tapi Nggak Pamer
Tajir, tapi gayanya santai dan nggak lebay nunjukin kekayaan. Mereka punya gaya hidup elit, tapi nggak norak atau flexing berlebihan kayak kebanyakan OKB.
Mereka menikmati kemewahan dengan cara yang lebih understated, elegan, dan nggak mencolok. Buat mereka, hidup nyaman dan mewah itu standar, bukan sesuatu yang harus diumbar, buat dapat validasi dari orang lain.
Mereka paham kalau terlalu banyak pamer bisa menarik perhatian yang nggak diinginkan, seperti orang yang tiba-tiba minta bantuan finansial atau ingin memanfaatkan koneksi mereka.
Mereka lebih suka barang-barang berkualitas daripada yang sekadar mahal. Kalau beli barang mewah, yang dipilih adalah kualitas terbaik tanpa harus kelihatan flashy. Misalnya, mereka lebih suka jam tangan Patek Philippe klasik dibanding Rolex full berlian yang bling-bling.
Pendidikan & Tata Krama No. 1
Orang-orang dari keluarga Old Money sangat mengutamakan pendidikan dan etika, karena mereka percaya bahwa kekayaan saja nggak cukup. Status sosial dan reputasi juga harus dijaga.
Mereka nggak cuma diajarkan cara mengelola uang, tapi juga bagaimana bersikap, berbicara, dan berinteraksi dengan orang lain dengan sopan dan punya attitude yang classy.
Anak-anak Old Money biasanya bersekolah di boarding school eksklusif seperti Eton, Harrow, atau Phillips Exeter Academy sebelum melanjutkan ke universitas seperti Harvard, Yale, Oxford, atau Cambridge.
Jadi, mereka nggak sekadar cari gelar, tapi juga membangun jaringan sosial dengan sesama anak orang kaya dan berpengaruh. Banyak dari mereka yang mengambil jurusan ekonomi, hukum, atau hubungan internasional supaya bisa meneruskan kejayaan keluarga.
Dalam hal tata krama dan sopan santun, mereka jago banget. Mereka tahu bagaimana bersikap di meja makan formal, menghadiri acara sosial, atau berbicara dengan orang dari berbagai latar belakang tanpa terlihat sombong.
Mereka juga memahami konsep discretion, yaitu bahwa nggak semua hal perlu diumbar ke publik, termasuk urusan keluarga dan finansial. Meskipun mereka berasal dari keluarga kaya, mereka tetap memperlakukan orang dengan sopan, baik itu staf, sopir, atau pekerja rumah tangga.
Ini karena mereka dididik bahwa menghormati orang lain adalah bagian dari menjaga martabat keluarga.
Fashion Simpel Tapi Berkelas
Biasanya, mereka pakai outfit klasik yang nggak norak, warna netral, dan model timeless. Mereknya mahal sih, tapi nggak yang heboh nunjukin logo gede-gede.
Mereka lebih mementingkan kualitas, style, dan long lasting-nya sebuah fashion item, dibandingkan dengan tren musiman. Gaya mereka sering disebut sebagai "quiet luxury" atau "stealth wealth", yaitu kemewahan yang nggak berisik tapi tetap terlihat eksklusif.
Contohnya: blazer rapi, celana chino, kemeja linen, atau dress dengan desain elegan yang tetap relevan bertahun-tahun ke depan. Mereka lebih mengutamakan bahan berkualitas tinggi seperti kasmir, sutra, katun premium, linen, dan wol murni yang nyaman dipakai dan tahan lama.
Mereka juga jarang memakai warna mencolok. Palet warna yang dipilih biasanya terdiri dari putih, beige, navy, abu-abu, hitam, atau olive green. Warna-warna ini memberikan kesan elegan dan nggak berlebihan.
Lingkungan Sosial Eksklusif
Salah satu ciri khas Old Money adalah berada dalam lingkungan sosial yang eksklusif dan tertutup. Mereka tidak bergaul sembarangan dan biasanya hanya berinteraksi dengan sesama kalangan elite, baik itu dari keluarga kaya turun-temurun, bangsawan, atau orang-orang dengan latar belakang yang serupa.
Mereka bukan tipe orang yang mencari popularitas di media sosial atau ingin berteman dengan siapa saja. Sebaliknya, mereka membangun jaringan yang kuat dengan orang-orang yang bisa menjaga nilai, tradisi, dan status mereka di masyarakat.
Banyak dari mereka menjadi anggota klub sosial yang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu, seperti Yacht Club (klub kapal pesiar), Country Club (klub olahraga elite, seperti golf dan polo), atau Gentlemen’s Club (klub privat untuk diskusi bisnis dan sosial).
Old Money juga sering terlihat di acara amal bergengsi, pelelangan seni, atau gala dinner yang eksklusif. Ini bukan sekadar ajang sosial, tapi juga bagian dari tradisi filantropi mereka. Mereka percaya bahwa kekayaan harus digunakan untuk hal yang lebih besar.
Duitnya Diputer, Bukan Diabisin
Old Money nggak boros beli barang flashy, tapi lebih ke investasi jangka panjang kayak properti, bisnis keluarga, atau karya seni. Mereka nggak sembarangan menghamburkan uang untuk gaya hidup hedonis.
Sebaliknya, mereka lebih fokus pada pertumbuhan aset jangka panjang. Mereka nggak tergoda untuk pamer kekayaan dengan belanja impulsif atau membeli barang-barang yang mengalami depresiasi nilai tinggi.
Old Money tidak menaruh semua uang mereka di satu tempat, tetapi membaginya ke berbagai jenis investasi, seperti membeli properti premium yang nilai jualnya terus naik.
Mereka juga biasanya memiliki saham di perusahaan besar yang stabil dan bertahan lama, atau membeli lukisan dari seniman terkenal seperti Monet atau Picasso, yang nilainya bisa meningkat berkali-kali lipat dalam beberapa puluh tahun ke depan.
Santai & Nggak Haus Validasi
Orang-orang Old Money punya aura tenang, percaya diri, dan nggak merasa perlu membuktikan apapun ke orang lain. Mereka nggak sibuk pamer kekayaan atau mengejar pengakuan dari luar.
Berbeda dengan New Money, yang sering merasa harus menunjukkan status mereka melalui barang mewah, Old Money lebih santai karena mereka tahu kekayaan dan status sosial mereka sudah mapan sejak lama.
Mereka bukan tipe yang show-off, kayak kalau pergi ke restoran mahal, harus upload foto makanan atau pamer di Instagram. Ketimbang sibuk update setiap aktivitas, mereka lebih suka menjaga privasi dan hanya membagikan hal yang benar-benar penting.
Mereka juga nggak merasa harus membuktikan diri dengan pamer jabatan atau pencapaian secara berlebihan. Sebaliknya, fokus mereka lebih ke membangun legacy dan berkontribusi nyata buat orang lain.
Contoh Keluarga Old Money
Berikut beberapa contoh keluarga Old Money yang terkenal di dunia. Mereka telah mempertahankan kekayaan dan pengaruhnya selama beberapa generasi, sering kali melalui bisnis keluarga, investasi cerdas, serta jaringan sosial yang eksklusif.
Keluarga Rothschild (Eropa)
Sumber Kekayaan: Perbankan & Investasi
Asal: Jerman & Inggris
Sejak: Abad ke-18
Keluarga Rothschild adalah salah satu dinasti keuangan paling berpengaruh dalam sejarah. Kekayaan mereka berasal dari industri perbankan yang dimulai oleh Mayer Amschel Rothschild di Frankfurt pada akhir abad ke-18. Mereka membangun jaringan bank di berbagai negara Eropa, mendanai perang, pembangunan infrastruktur, dan bahkan pemerintahan. Hingga kini, keluarga Rothschild masih memiliki bisnis investasi, properti, dan aset seni yang bernilai miliaran dolar.
Keluarga Rockefeller (Amerika Serikat)
Sumber Kekayaan: Minyak (Standard Oil), Investasi
Asal: Amerika Serikat
Sejak: Abad ke-19
John D. Rockefeller mendirikan Standard Oil, yang membuatnya menjadi orang terkaya di dunia pada zamannya. Meskipun perusahaan tersebut dibubarkan karena undang-undang antimonopoli, keluarganya tetap mempertahankan kekayaan dan pengaruhnya melalui filantropi, perbankan, dan investasi. Mereka mendirikan universitas seperti University of Chicago dan Rockefeller Foundation, serta memiliki peran besar dalam politik dan ekonomi Amerika.
Keluarga Vanderbilt (Amerika Serikat)
Sumber Kekayaan: Perkeretaapian & Pengiriman
Asal: Amerika Serikat
Sejak: Abad ke-19
Cornelius Vanderbilt membangun kekayaannya di industri transportasi, terutama di jalur kereta api dan pengiriman. Keluarga ini dikenal memiliki salah satu kekayaan terbesar di Amerika pada akhir abad ke-19. Meskipun sebagian dari kekayaan mereka menyusut akibat gaya hidup boros keturunannya, nama mereka tetap dihormati, terutama karena kontribusi mereka terhadap pendidikan (Vanderbilt University).
Keluarga Astor (Inggris & Amerika Serikat)
Sumber Kekayaan: Properti & Real Estate
Asal: Jerman, Inggris, Amerika Serikat
Sejak: Abad ke-18
John Jacob Astor memulai bisnisnya di perdagangan bulu sebelum akhirnya beralih ke real estate di New York. Keluarga Astor menjadi terkenal karena kepemilikan properti mewah di Manhattan, termasuk hotel-hotel bergengsi. Hingga kini, mereka tetap menjadi bagian dari elite sosial Inggris dan Amerika.
Keluarga Windsor (Kerajaan Inggris)
Sumber Kekayaan: Monarki, Investasi, Real Estate
Asal: Inggris
Sejak: Abad ke-20 (sebelumnya House of Hanover & House of Saxe-Coburg and Gotha)
Keluarga kerajaan Inggris, yang sekarang dikenal sebagai House of Windsor, adalah salah satu contoh Old Money paling klasik. Mereka memiliki banyak properti bersejarah seperti Buckingham Palace dan Sandringham Estate, serta dana investasi yang dikelola oleh Crown Estate. Keluarga ini mempertahankan pengaruh besar dalam politik, budaya, dan sosial Inggris serta dunia internasional.
Keluarga Du Pont (Amerika Serikat)
Sumber Kekayaan: Kimia & Manufaktur (DuPont Company)
Asal: Amerika Serikat
Sejak: Abad ke-19
Keluarga Du Pont membangun kerajaan bisnis di bidang kimia, dengan perusahaan mereka, DuPont, yang menjadi salah satu korporasi terbesar di dunia. Mereka juga terlibat dalam politik dan militer, serta memiliki pengaruh besar di sektor industri dan inovasi teknologi.
Keluarga Medici (Italia – Bersejarah)
Sumber Kekayaan: Perbankan, Politik
Asal: Italia (Florence)
Sejak: Abad ke-15
Meskipun sekarang sudah tidak lagi memiliki kekayaan seperti dulu, keluarga Medici adalah contoh klasik Old Money dari era Renaissance. Mereka menguasai perbankan Eropa dan menjadi pelindung seni serta sains, mendukung tokoh seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo.
Baca Juga: Cara Mengembalikan Mood Wanita