Connect with us

Hi, what are you looking for?

Lifestyle

Mengenal Lavender Marriage, Pernikahan Tanpa Rasa Cinta!

Lavender Marriage
Lavender Marriage

Istilah Lavender marriage belakangan ramai diperbincangkan di dunia maya. Lavender marriage merupakan pernikahan yang dilakukan tanpa dilandasi cinta untuk menutupi orientasi seksual. 

Konsep ini sering dikaitkan dengan konteks sejarah, terus berkembang dalam masyarakat modern, yang mencerminkan perubahan sikap terhadap seksualitas, gender, dan ekspresi pribadi.

Mengutip India Today, lavender marriage mengacu pada ikatan antara seorang heteroseksual dan seorang homoseksual, yang sering kali dimaksudkan untuk menyembunyikan orientasi seksual homoseksual. 

Pengaturan ini secara historis berfungsi sebagai sarana untuk melindungi individu dari penganiayaan masyarakat, konsekuensi hukum, atau kesulitan pribadi karena orientasi seksual mereka.

Istilah ‘lavender’ sendiri mengacu pada warna yang secara tradisional dikaitkan dengan komunitas LGBTQ+. Ketahui sejarah hingga dampak dari lavender marriage!

Baca Juga: 10 Ciri-ciri Orang Suka pada Kita Tapi Cuek

Apa Itu Lavender Marriage?

Melansir marriage.com, lavender marriage merupakan ikatan antara seorang pria dan seorang wanita di mana setidaknya satu pasangan adalah homoseksual atau biseksual, tetapi pernikahan tersebut dilakukan karena alasan selain cinta romantis. 

Secara historis, lavender marriage dilakukan untuk menyembunyikan orientasi seksual mereka yang terlibat karena tekanan masyarakat dan kurangnya penerimaan.

Istilah ‘lavender’ mencerminkan campuran warna-warna yang secara tradisional dikaitkan dengan gender, melambangkan perpaduan penampilan dalam rangkaian ini. 

Lavender marriage lebih umum terjadi dalam beberapa dekade terakhir ketika visibilitas dan penerimaan LGBTQ+ lebih rendah. Pernikahan ini juga terus ada karena berbagai alasan pribadi dan sosial, yang menyoroti interaksi kompleks antara identitas pribadi dan persepsi publik.

Alasan Dilakukannya Lavender Marriage

Terdapat sejumlah alasan yang memungkinkan seseorang menjalani lavender marriage. Berikut merupakan sejumlah hal yang dapat menyebabkan adanya lavender marriage.

Saling Pengertian dan Kesepakatan

Kedua individu menyetujui pernikahan dengan pemahaman yang mendalam tentang orientasi seksual masing-masing serta alasan pribadi di balik pernikahan tersebut.

Pemahaman bersama ini penting karena menjadi dasar bagi semua aspek hubungan lainnya, memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki harapan yang sama dan saling menghormati jati diri masing-masing.

Hal ini merupakan landasan yang memungkinkan pasangan menjalani hubungan sambil tetap menjaga persatuan dengan dunia luar.

Memberikan Perlindungan

Lavender marriage dapat berfungsi sebagai perisai pelindung, yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat tanpa menarik perhatian yang tidak semestinya.

Cakupan sosial ini dapat bermanfaat khususnya di lingkungan sosial konservatif, lingkungan profesional, atau industri yang memiliki stigma signifikan terhadap non-heteroseksual.

Sehingga lavender marriage memungkinkan individu menjaga citra publik dan privasi pribadi mereka sekaligus menjaga kesehatan mental dan emosional mereka.

Meredakan Tekanan 

Sejumlah individu menghadapi tekanan besar dari keluarganya ataupun masyarakat untuk menjalani kehidupan tradisional, seperti menikahi lawan jenis dan membesarkan anak. Lavender marriage dapat meredakan ekspektasi, sehingga mengurangi konflik dalam hubungan keluarga.

Dampak Melakukan Lavender Marriage

Lavender marriage kerap terbentuk karena beban ekspektasi masyarakat sehingga menghadirkan rangkaian tantangan dan kenyataan yang unik. Penting untuk memahami kemungkinan yang ditimbulkan atas terjadinya lavender marriage ini.

Tekanan Emosional

Seseorang yang menjalani lavender marriage mungkin berjuang antara kepribadian publik dan kebenaran pribadi mereka. Ketimpangan ini dapat menyebabkan tekanan emosional yang mendalam, yang bermanifestasi sebagai kecemasan, depresi, atau krisis identitas. 

Seiring berjalannya waktu, tekanan berkelanjutan ini dapat menggerogoti kesehatan mental dan rasa sejahtera seseorang secara keseluruhan, membuat kehidupan sehari-hari menjadi sesuatu yang rumit untuk dipertahankan.

Tantangan Hubungan

Ketiadaan ikatan romantis yang sejati dalam lavender marriage memungkinkan adanya rasa ketidakpuasan dalam hubungan pernikahan. Pasangan dalam lavender marriage mungkin akan menghadapi konflik berkelanjutan karena kurangnya keintiman dan hubungan emosional yang menyebabkan pernikahan terasa seperti pengaturan yang nyaman daripada hubungan cinta.

Terjadinya Isolasi

Seseorang dalam lavender marriage mungkin merasa terjebak antara dua dunia, tidak sepenuhnya cocok dengan keduanya. Keterasingan ini dapat berasal dari penyembunyian jati diri yang sebenarnya, yang menyebabkan kurangnya rasa koneksi.

Munculnya Situasi yang Rumit

Lavender marriage dapat berpotensi meluas ke situasi hukum yang rumit. Dimana pembubaran ikatan dapat berujung kepada isu-isu pembagian aset, tunjangan, hingga hak asuh yang menyebabkan perdebatan.

Dampak Terhadap Anak

Anak-anak yang dibesarkan dalam bayang-bayang lavender marriage mungkin akan menghadapi tantangan unik. Mulai dari memahami sifat tidak konvensional dari dinamika keluarga, hingga menghadapi persepsi eksternal dan potensi stigma. Lingkungan ini dapat menyebabkan kebingungan, tekanan emosional, dan pertanyaan tentang identitas dan hubungan.

Risiko Keuangan

Berakhirnya lavender marriage dapat menimbulkan pertikaian keuangan yang menyoroti kompleks kehidupan yang saling terkait. Seperti soal pembagian aset dan tunjangan yang dapat menjadi isu kontroversial yang mencerminkan perjuangan dan pengorbanan yang lebih luas selama pernikahan.

Rusaknya Reputasi

Terungkapnya lavender marriage dapat memicu perubahan drastis atas cara pandang orang lain terhadap seseorang secara sosial dan profesional. Terungkapnya hal ini dapat merusak hubungan pribadi dan profesional, yang mungkin akan berujung pada serangkaian dampak yang meluas hingga ke luar keluarga inti dan berdampak pada lingkungan sosial dan pekerjaan yang lebih luas.

Baca Juga: Apa Itu Sleep Call? Ketahui Manfaat dan Dampak Buruknya!

Click to comment
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments