Connect with us

Hi, what are you looking for?

Current Affairs

Pandawara Group Resmi Ajak Patungan Beli Hutan!

Pandawara Group
Pandawara Group

Pada awal Desember 2025, Pandawara Group secara resmi mengumumkan diluncurkannya kampanye penggalangan dana publik. Tujuannya untuk membeli kawasan hutan yang dianggap dalam ancaman alih fungsi.

Ide ini lahir dari keprihatinan terhadap semakin masifnya deforestasi dan alih fungsi lahan di Indonesia, serta risiko ekologis yang mengikutinya. Pandawara menyatakan bahwa aksi ini bukan sekadar ‘gerakan simbolik.’ 

Gerakan ini ajakan agar seluruh lapisan masyarakat bisa berperan nyata baik masyarakat biasa maupun figur publik. Donasi dibuka untuk umum, dengan nominal bebas sesuai kemampuan masing-masing.

Pandawara juga menegaskan dana yang terkumpul nantinya tidak akan hanya ‘numpang lewat.’ Mereka berjanji melibatkan para senior aktivis lingkungan dan tokoh-tokoh yang paham tentang pemeliharaan hutan.

Hal itu untuk memastikan dana digunakan secara tepat, transparan, dan yang terpenting membawa dampak jangka panjang bagi ekosistem.

Sejak kampanye diumumkan, respons publik langsung mengalir deras tidak hanya dari masyarakat biasa, tetapi juga dari figur publik. Denny Caknan menyatakan siap menyumbang Rp 1 miliar sebagai langkah awal dalam gerakan “beli hutan” ini.

King Abdi (chef jebolan acara kompetisi memasak) ikut ambil bagian. Ia mengaku siap menyumbang Rp 500 juta untuk mendukung pelestarian hutan dan satwa.

Selain mereka, Denny Sumargo juga mengaku siap menggelontorkan uang Rp 1 miliar untuk patungan beli hutan ini. Tak cuma dari selebritis, kelompok masyarakat luas juga mengaku siap patungan.

Menurut laporan, dukungan ini datang pula dari kelompok masyarakat luas, dengan banyak netizen menawarkan untuk ikut patungan dengan nominal dari Rp 100.000 hingga jumlah signifikan.

Baca Juga: Ferry Irwandi Galang Donasi untuk Bencana Sumatera, Kumpulkan Rp 10 Miliar

Mengapa Ajakan Pandawara Group Ini Penting?

Hutan sebagai Paru-paru Bumi dan Penyangga Ekosistem

Hutan bukan hanya kumpulan pepohonan mereka adalah habitat satwa, penyerap karbon, penyimpan air, sekaligus penahan bencana alam. Alih fungsi lahan hutan menjadi area komersial atau perkebunan bisa menghancurkan fungsi-fungsi ini.

Alih fungsi hutan berkontribusi pada krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kerentanan terhadap bencana alam seperti banjir dan longsor.

Ketidakcukupan Regulasi Tanpa Kesadaran Kolektif

Meski regulasi lingkungan penting, banyak kawasan hutan tetap terancam karena tekanan ekonomi, izin perkebunan, atau pergeseran kepentingan. Pendanaan publik terutama dari masyarakat sipil dapat menjadi alat alternatif untuk mengamankan lahan hutan dari tekanan tersebut.

Partisipasi Masyarakat sebagai Kekuatan Nyata

Dengan membuka donasi umum tanpa batasan nominal, Pandawara memberikan kesempatan bagi siapa pun dari donatur kecil hingga besar untuk ikut memberikan kontribusi.

Ini mencerminkan prinsip bahwa pelestarian lingkungan bukan tanggung jawab segelintir orang, melainkan tanggung jawab bersama.

Kesadaran Kolektif & Budaya Peduli Lingkungan

Aksi ini bisa memperkuat kesadaran publik terhadap krisis hutan dan mendorong perubahan budaya bahwa menjaga alam adalah bagian dari tanggung jawab sosial, bukan sekadar tugas pemerintah atau LSM.

Gerakan patungan beli hutan oleh Pandawara Group menunjukkan perlindungan alam bisa dilakukan bukan hanya lewat regulasi tetapi lewat aksi nyata, kolektif, dan partisipatif.

Dengan membuka donasi publik tanpa batasan nominal, mereka memberi ruang bagi siapapun untuk berkontribusi. Siapa mau ikut patungan?

Baca Juga: Data BNPB: Korban Jiwa Akibat Banjir dan Longsor di Sumatera

Click to comment
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments