Buat sebagian orang, naik gunung tetap harus keren dan stylish. Namun kadang, banyak orang hanya memikirkan yang penting keren saja, tanpa berpikir apakah outfit naik gunung yang mereka pakai cocok dan fungsional atau tidak.
Aktivitas hiking atau naik gunung memang bisa jadi pengalaman baru yang menarik dan menantang. Tak cuma refreshing sekaligus menjadi challenge untuk diri sendiri.
Sebelum naik gunung, ada banyak hal yang perlu disiapkan. Mulai dari stamina yang prima sampai outfit yang pas agar aman dan nyaman selama pendakian.
Salah satu tips untuk memilih outfit adalah dengan menyesuaikan kondisi di puncak. Kalau panas, pakai baju yang adem dan quick dry, kalau dingin, jangan lupa jaket biar tetap “auto anget“. Yang penting, utamakan safety dan kenyamanan biar pendakian makin asik.
Mau hiking dalam waktu dekat? Pastiin dulu “gear” lo sesuai buat naik gunung biar tetep keren tapi juga fungsional dan pastinya aman. Berikut beberapa outfit naik gunung.
Baca Juga: 10 Ide Outfit Nonton Konser, Keren dan Stylish!
Outfit Naik Gunung yang Perlu Lo Siapin
Base Layer (Daleman Biar Nggak Kedinginan)
Kalau mau naik gunung, penting banget buat pakai baju quick dry, alias bahan yang cepat kering. Baju jenis ini biasanya terbuat dari polyester atau bahan sintetis lainnya yang dirancang khusus buat menyerap dan menguapkan keringat lebih cepat. Jadi, badan lo tetap kering dan nyaman selama perjalanan.
Sebaliknya, hindari pakai kaos katun. Meskipun nyaman dipakai sehari-hari, katun punya kelemahan besar, yaitu nyerap keringat, tapi susah kering. Akibatnya, kalau lo banyak gerak dan keringetan, bajunya bakal lepek parah. Pas kena angin atau suhu mulai turun, badan bisa jadi dingin banget dan malah bikin lo masuk angin atau bahkan hipotermia kalau di gunung tinggi.
Jadi, pilihan terbaik adalah pakai baju berbahan quick dry yang tetap ringan, breathable, dan nggak bikin gerah. Bisa pilih kaos dry fit, jersey olahraga, atau baju berbahan merino wool yang lebih hangat tapi tetap bisa mengatur kelembapan dengan baik. Dengan begitu, perjalanan naik gunung bakal lebih nyaman dan aman.
Outer Layer (Biar Tetep Anget dan Anti Masuk Angin)
Saat naik gunung, cuaca bisa berubah drastis, mulai dari angin kencang, gerimis tiba-tiba, sampai suhu yang turun ekstrem di malam hari. Makanya, penting banget buat pilih jaket yang sesuai biar tetap hangat, nyaman, dan aman dari cuaca ekstrem.
- Jaket Windbreaker/Gore-Tex – Buat Nahan Angin dan Hujan
Kalau lo naik gunung dengan medan berangin atau sering hujan, jaket windbreaker atau Gore-Tex wajib banget masuk checklist. Jaket Windbreaker adalah jaket yang tipis, ringan, dan didesain khusus buat nahan angin supaya tubuh nggak gampang kedinginan.
Cocok buat gunung dengan suhu yang nggak terlalu dingin tapi sering berangin. Sedangkan jaket Gore-Tex adalah level di atasnya windbreaker karena selain tahan angin, jaket ini juga waterproof alias tahan air. Jadi kalau tiba-tiba hujan, lo masih bisa tetap kering dan nyaman tanpa harus buru-buru cari tempat berteduh.
- Fleece atau Down Jacket – Biar Tetap “Auto Cozy” di Gunung Dingin
Kalau lo naik gunung dengan suhu dingin, bahkan sampai di bawah 10°C, windbreaker aja nggak cukup. Lo butuh tambahan jaket yang bisa ngasih kehangatan ekstra, yaitu Fleece Jacket atau jaket berbahan bulu sintetis yang lembut dan ringan, berfungsi buat menjaga panas tubuh.
Cocok dipakai sebagai mid-layer, artinya dipakai di dalam windbreaker atau jaket waterproof. Lo juga bisa pakai Down Jacket, ini jaket super hangat yang diisi dengan bulu angsa atau bahan sintetis yang bisa mengunci panas tubuh secara maksimal. Cocok banget buat gunung dengan suhu ekstrem seperti Semeru, Rinjani, atau gunung tinggi lainnya.
Cara Pakai yang Benar (Layering System)
- Kalau gunungnya nggak terlalu dingin, pakai windbreaker aja sudah cukup.
- Kalau gunungnya dingin banget, pakailah fleece sebagai lapisan dalam, lalu tambahkan down jacket buat kehangatan, dan terakhir windbreaker/Gore-Tex sebagai lapisan luar biar tetap tahan angin dan hujan.
Jadi, dengan kombinasi jaket yang tepat, lo bisa tetap nyaman dan aman selama perjalanan naik gunung tanpa takut kedinginan atau basah kena hujan.
Celana (Bukan Jeans, Bro!)
Saat naik gunung, pemilihan celana yang tepat itu krusial buat kenyamanan dan keamanan. Lo bakal menghadapi berbagai medan, seperti tanah berbatu, jalur licin, sampai cuaca yang nggak bisa diprediksi. Jadi, celana yang lo pakai harus fleksibel, ringan, dan cepat kering, bukan cuma sekadar “modis”.
Jenis celana yang bisa lo pilih :
- Celana Quick Dry. Terbuat dari bahan sintetis seperti polyester atau nylon yang bisa menyerap dan menguapkan keringat dengan cepat. Cocok buat jalur yang panas dan bikin gampang berkeringat.
- Cargo Pants. Punya banyak kantong buat nyimpen barang kecil seperti kompas, pisau lipat, atau snack. Bahannya juga biasanya lebih tebal dan kuat, jadi cocok buat jalur yang banyak semak atau batu tajam.
- Celana Trekking Stretch. Buat yang butuh fleksibilitas ekstra, pilih celana trekking berbahan stretch biar gerakan lebih leluasa, apalagi kalau jalurnya banyak tanjakan curam.
Selanjutnya, lo mesti hindari jeans, kalau nggak mau mati gaya di gunung. Kenapa celana jeans nggak disarankan?
- Berat dan nggak fleksibel. Jeans itu bahannya kaku dan berat, jadi bikin gerakan lo nggak leluasa saat mendaki. Bayangin naik jalur terjal tapi kaki lo kesulitan buat melangkah, pasti jadi ribet banget.
- Lambat kering. Kena air dikit aja, jeans bakal menyerap air kayak spons dan butuh waktu lama buat kering. Kalau kehujanan atau keringetan, lo bakal gerah dan kedinginan sekaligus. Ini adalah kombinasi yang bisa bikin perjalanan lo jadi mimpi buruk.
- Bisa bikin hipotermia. Karena jeans susah kering, kalau lo mendaki di tempat dingin dan kena hujan, celana lo bakal tetap basah dalam waktu lama, yang bisa menurunkan suhu tubuh drastis dan berisiko bikin hipotermia.
Sepatu (Nggak Bisa Pakai Sneakers Biasa!)
Saat naik gunung, sepatu itu bukan sekadar pelengkap outfit, tapi alat tempur utama yang bisa menentukan kenyamanan dan keselamatan lo selama pendakian.
Salah pilih sepatu bisa bikin perjalanan lo tersiksa, mulai dari kaki lecet, keseleo, sampai jatuh kepleset di jalur licin. Makanya, penting banget buat pakai sepatu hiking yang grip-nya GG alias nggak kaleng-kaleng!
Gunung punya berbagai jenis medan, dari jalur berbatu, tanah berpasir, lumpur, hingga akar pohon yang licin. Sepatu dengan grip bagus bikin lo tetap seimbang dan nggak gampang terpeleset.
Pilih sol berbahan karet dengan pola bergerigi atau “lugged sole” biar daya cengkramnya makin kuat di berbagai kondisi jalur. Beberapa merek terkenal seperti Vibram® punya teknologi sol yang dirancang khusus buat daya cengkeram maksimal.
Mau Mid-Cut atau High-Cut? Pilih yang sesuai trekking lo!
- Low-Cut → Cocok buat hiking ringan atau trek yang nggak terlalu ekstrem. Bobotnya lebih ringan dan nyaman buat jalur santai.
- Mid-Cut → Pilihan paling fleksibel. Menutup sebagian mata kaki, jadi bisa melindungi dari cedera ringan tapi tetap nyaman buat perjalanan jauh.
- High-Cut → Wajib buat trek berat dan medan berbatu yang curam. Melindungi mata kaki dari cedera dan bikin lebih stabil saat melangkah di jalur sulit.
Selain itu, pastikan sepatu yang lo pakai juga waterproof, anti medan becek dan hujan dadakan. Gunung seringkali bermedan basah, berlumpur, atau tiba-tiba hujan, jadi sepatu waterproof bikin kaki lo tetap kering dan nyaman.
Sepatu yang basah bisa bikin kaki lecet, kedinginan, bahkan bisa kena hipotermia di gunung bersuhu rendah. Pilih sepatu dengan teknologi waterproof seperti Gore-Tex® (GTX) atau eVent yang punya lapisan anti air tapi tetap breathable dan nggak bikin kaki gerah atau bau.
Kalau sepatu lo belum waterproof, bisa tambahin gaiter, yaitu pelindung sepatu yang menutupi bagian atas dan pergelangan kaki buat menghalau air, lumpur, atau pasir masuk ke sepatu.
Aksesoris Tambahan
Naik gunung itu bukan cuma soal fisik dan stamina, tapi juga persiapan perlengkapan biar tetap nyaman dan aman selama pendakian. Selain outfit utama kayak jaket dan sepatu hiking, ada beberapa aksesori penting yang sering diremehin tapi sebenarnya krusial, yaitu sarung tangan, buff, topi/kupluk, dan kaos kaki tebal.
- Sarung Tangan: Melindungi dari Dingin dan Gesekan
Saat naik gunung, suhu bisa turun drastis terutama di malam atau pagi hari. Sarung tangan bikin tangan tetap hangat dan nggak kaku karena kedinginan. Kalau jalur pendakian banyak pegangan tali atau bebatuan tajam, sarung tangan juga melindungi tangan dari lecet dan luka.
Pilih sarung tangan sesuai kebutuhan:
- Sarung tangan fleece atau wol → Cocok buat gunung dingin karena bisa menahan panas tubuh dengan baik.
- Sarung tangan waterproof dan windproof → Kalau gunungnya sering hujan atau berangin kencang, pilih yang bisa melindungi dari air dan angin dingin.
- Sarung tangan outdoor dengan grip → Cocok buat trek yang butuh banyak pegangan di batu atau tali.
- Buff: Pelindung Multifungsi
Buff itu ibarat “senjata rahasia” buat pendaki, kecil tapi fungsinya banyak banget. Bisa dipakai sebagai penutup leher, masker wajah, atau headband buat melindungi dari debu, angin dingin, dan sinar matahari. Kalau cuaca dingin, buff bikin leher tetap hangat dan mencegah masuk angin. Kalau cuaca panas, bisa melindungi dari sinar UV biar kulit nggak kebakar. Pilih buff berbahan stretchy dan breathable, supaya tetap nyaman dipakai lama.
- Topi/Kupluk: Anti Kepanasan dan Anti Silau
Kalau lo mendaki di gunung yang panas atau terbuka tanpa banyak pohon, topi wajib banget buat melindungi kepala dari sinar matahari langsung. Memakai topi bisa mencegah sakit kepala dan dehidrasi akibat kepanasan.
Kalau gunungnya dingin atau lo mendaki di malam hari, kupluk adalah penyelamat utama. Karena 70% panas tubuh keluar lewat kepala, jadi kalau kepala nggak dilindungi, tubuh bakal lebih cepat kehilangan panas. Pilih kupluk berbahan fleece atau wol biar tetap anget tapi tetap nyaman dipakai.
Nah, udah siap buat bertualang?
Baca Juga: 10 Outfit Skena yang Masih Tren di 2025, Santai dan Edgy!
