Alien: Romulus menjadi judul terbaru dalam waralaba film Alien yang siap tayang minggu ini di bioskop-bioskop Indonesia.
Digarap oleh Fede Alvarez, sutradara di balik film-film horor/thriller ternama seperti Don’t Breathe dan Evil Dead (2013), Romulus dijanjikan sebagai judul yang mengembalikan seri film ini ke akarnya sebagai horor suspense ketimbang action.
Sejak pertama kali dikenalkan oleh sutradara Ridley Scott pada 1979 lewat film Alien pertama, waralaba ini telah berkembang menjadi salah satu yang terpopuler dalam dunia perfilman. Alien telah menghasilkan sejumlah sekuel/prekuel, spinoff, komik, video game, mainan, dan masih banyak lainnya.
Sosok alien Xenomorph yang menjadi monster utama di dalam film-film ini juga berkembang menjadi salah satu wajah paling ikonik di dunia perfilman serta lingkup pop culture secara keseluruhan.
Sebelum menyaksikan Romulus di bioskop, mari kita kilas balik timeline atau linimasa semua film Alien yang telah dirilis sejak 1979 hingga perilisan Romulus.
1. Alien (1979) - Ridley Scott
Film yang mengawali perjalanan Alien sebagai waralaba blockbuster ini sekaligus menjadi judul yang melambungkan nama aktris Sigourney Weaver yang memainkan peran Ellen Ripley, sang protagonis utama film.
Alien berlatar di masa depan yaitu tahun 2122, di mana manusia sudah mampu menjelajah antariksa dan membangun koloni di luar bumi. Ellen Ripley bersama jajaran kru kapal Nostromo lainnya harus mencoba bertahan hidup setelah sesosok alien Xenomorph menerobos masuk kapal dan mengintai mereka satu per satu.
2. Aliens (1986) - James Cameron
Sutradara James Cameron (Terminator, Titanic, Avatar) menggantikan Ridley Scott untuk menggarap sekuel Alien yang baru dirilis 8 tahun sesudahnya.
Aliens berlatar 57 tahun pasca kejadian film Alien di tahun 2179, di mana Ellen Ripley menjadi satu-satunya awak kapal Nostromo yang selamat dari serangan alien Xenomorph. Ia mendapati dirinya terancam oleh kehadiran Xenomorph baru di planet LV-426, namun kali ini mereka hadir dalam jumlah besar.
3. Alien 3 (1992) - David Fincher
Film ketiga dalam seri film Alien ini kembali mengalami pergantian sutradara, kali ini tidak lain dan tidak bukan adalah David Fincher (Zodiac, Gone Girl, The Social Network).
Beda halnya dengan film sebelumnya, Alien 3 tidak memiliki time jump lama untuk latar waktunya. Film dimulai sesudah berakhirnya Aliens, di mana Ellen Ripley harus bertahan hidup di dalam sebuah penjara antariksa di Planet Fiorina “Fury” 161 yang kembali menghadirkan rombongan alien Xenomorph yang siap menyantapnya.
4. Alien: Resurrection (1997) - Jean-Pierre Jeunet
Jean-Pierre Jeunet (Amelie, The City of Lost Children) menjadi sutradara keempat yang menekel seri film Alien untuk film keempatnya yang berjudul Alien: Resurrection.
Alien: Resurrection menghadirkan time jump terlama dalam sejarah seri film Alien pada titik itu. Berlatar 202 tahun setelah Alien 3, Resurrections menghidupkan kembali Ellen Ripley setelah kematiannya di akhir Alien 3. Ia kembali sebagai sebuah clone yang membantu sekelompok bajak laut angkasa dalam mencegah para alien sebelum mereka mencapai bumi.
5. Alien vs. Predator (2004) - Paul W.S. Anderson
Alien vs. Predator menandakan pertama kalinya dalam seri film Alien yang tidak menghadirkan karakter Ellen Ripley. Paul W.S. Anderson menggarap film ini yang menjadi sebuah crossover dengan waralaba film monster populer lainnya yaitu Predator.
Alien vs. Predator berlatar di tahun 2004, di mana sekelompok periset yang dipimpin oleh Charles Bishop Weyland (Lance Henriksen) menyambangi Antartika untuk menginvestigasi tanda-tanda kehidupan di bawah lapisan es Bouvetøya.
Mereka menemukan kuil pelatihan ras alien Predator atau Yautja yang menampung spesimen-spesimen alien Xenomorph sebagai target latihan, di mana akhirnya konflik antara kedua ras alien memanas kembali.
6. Alien vs. Predator: Requiem (2007) - Greg Strause & Colin Strause
Sebuah sekuel menyusul film Alien vs. Predator yang digarap oleh duo sutradara Greg dan Colin Strause.
Requiem berlatar setelah kejadian Alien vs. Predator, di mana sebuah spesies super gabungan antara Yautja dan Xenomorph bernama “Predalien” hadir untuk mengancam keberadaan manusia. Sebuah pendekar Yautja kemudian turun ke bumi untuk mencegah sosok Predalien sebelum ia menebar malapetaka lebih lanjut.
Sebagai info tambahan, kontinuitas dua film Alien vs. Predator yang telah disebut telah dikeluarkan dari linimasa dunia Alien utama dan tidak dianggap masuk ke dalam canon. Beberapa unsur cerita dua film tersebut banyak yang berlawanan dengan lore dan kisah yang telah ditetapkan di film-film sebelumnya.
7. Prometheus (2012) - Ridley Scott
Sang bapak penemu Alien akhirnya kembali setelah 30 tahun lebih menyerahkan waralaba tersebut ke berbagai sutradara lainnya. Ridley Scott menyutradarai dua film prekuel yang berlatar sebelum film Alien, yakni Prometheus dan Alien: Covenant (2017).
Prometheus berlatar tahun 2089, 33 tahun sebelum film Alien. Sebuah grup penjelajah antariksa dari perusahaan Weyland Corporation berupaya mencari tanda-tanda peradaban Engineers yang diyakini sebagai pencipta ras manusia. Grup tersebut meliputi David (Michael Fassbender), seorang android pintar yang bertugas untuk membantu tim dalam misinya.
8. Alien: Covenant (2017) - Ridley Scott
Ridley Scott menggarap sekuel dari Prometheus yang bertajuk Alien: Covenant. Film ini mulai masuk ke dalam penceritaan asal muasal Xenomorph dan beragam sub-spesies lainnya yang masuk ke dalam keluarga alien tersebut.
Pasca kejadian Prometheus, David mulai bereksperimen dengan berbagai teknologi milik Engineers untuk menciptakan sosok-sosok Xenomorph paling awal. David kemudian kedatangan grup manusia lain saat mereka sedang mencari planet baru untuk dijadikan koloni, di mana ia kemudian menjadikan mereka santapan bagi hasil eksperimen-eksperimennya.
9. Alien: Romulus (2024) - Fede Alvarez
Sebelum Ridley Scott mampu menyelesaikan rencananya untuk membangun trilogi film prekuel Alien, 20th Century Studios (Fox setelah diakuisisi Disney) memberi sutradara Fede Alvarez kesempatan untuk menggarap film Alien-nya sendiri di bawah pengawasan Scott selaku produser.
Alien: Romulus memanfaatkan formula awal yang menjadikan film Alien pertama sebuah kesuksesan besar, yakni pendekatan horor suspense. Film ini berlatar antara Alien dan Aliens, di mana sekelompok manusia berhadapan dengan seekor Xenomorph saat sedang mengeruk isi stasiun antariksa yang terbengkalai.