Sebuah tim peneliti kecil dari Dartmouth College yang meliputi Alex Cox, seorang mahasiswa pascasarjana dari Departemen Earth Science, beserta pembimbingnya, Brenhin Keller, telah mencoba untuk menemukan faktor lain yang menyebabkan kepunahan massal dinosaurus pada Zaman Kapur 65 juta tahun yang lalu. Untuk percobaan ini, mereka memanfaatkan AI agar mampu memperoleh jawaban dari sudut pandang yang tidak berbias, bebas dari berbagai teori dan hipotesis karangan manusia. Hasil dari penelitian ini diunggah ke jurnal Science pada 28 September 2023.
Sebanyak 128 prosesor komputer menggunakan AI untuk menelusuri lebih dari 300.000 skenario yang berpotensi menjadi sumber kepunahan. Semua faktor pendukung dipertimbangkan seperti perubahan kadar emisi karbon dioksida atmosfer, pembentukan sulfur dioksida dan produktifitas semua makhluk biologis dalam kurun waktu 1 juta tahun sebelum dan sesudah titik kepunahan. AI menggunakan sistem pembelajaran Markov Chain Monte Carlo yang bekerja layaknya sebuah smartphone memprediksi apa yang penggunanya akan ketik selanjutnya.
AI menyimpulkan bahwa salah satu penyebab utama kepunahan dinosaurus yaitu perubahan iklim yang ekstrem bahkan sebelum asteroid menghantam bumi. Mulai dari pemanasan global hingga kadar belerang di atmosfer yang menghasilkan hujan asam di banyak belahan dunia, darat maupun laut. Hal tersebut merusak berbagai vegetasi sehingga mengurangi asupan makanan dinosaurus herbivora, dan dengan semakin berkurangnya populasi hewan-hewan tersebut maka dinosaurus karnivora pun jatuh kelaparan.
Faktor asteroid tidak dapat dipungkiri pengaruhnya terhadap kepunahan dinosaurus, namun perubahan iklim yang ekstrem tersebut sendiri diyakini mampu menjadi faktor besar di balik kepunahan dinosaurus. Pada akhirnya, para ilmuwan percaya bahwa untuk sekarang belum ada cara yang mampu menentukan alasan pasti mengapa dinosaurus hilang begitu saja dari muka bumi.
