Kita sudah sering mendengar cerita orang jatuh cinta dengan AI, seperti yang diangkat oleh film Her (2014) karya Spike Jonze. Namun, trend ngobrol dengan AI tidak berhenti di persoalan asmara saja. Disinyalir, kini sedang berkembang trend bernama "grief tech", di mana pengguna bisa ngobrol dengan orang-orang yang telah meninggal, difasilitasi dengan teknologi AI.
Aplikasi HereAfterAI memungkinkan pengguna untuk "mengkloning" dirinya sendiri ke dalam bentuk virtual, sehingga orang-orang terkasihnya nanti bisa tetap bercakap-cakap dengan dirinya ketika ia telah meninggal.
Dilansir dari MIT Technology Review, pengguna akan melakukan wawancara selama 4 jam dengan aplikasi tersebut. Selama wawancara, pengguna akan menjawab hal-hal pribadi seperti masa kecil, kenangan-kenangan indah, pilihan-pilihan hidupnya, dan lain-lain. Ia juga bisa mengunggah contoh suara dan foto-fotonya. Hal-hal ini kemudian dipelajari oleh mesin pembelajar yang akan menyusun "avatar" berdasarkan jawaban-jawaban tersebut. Hasilnya adalah manusia versi digital yang bisa melakukan percakapan manusiawi dengan pengguna.
Aplikasi yang dikembangkan perusahaan asal California ini bisa membantu orang-orang terkasih menghadapi kedukaan. Sampai-sampai, ada istilah baru bernama "grief tech" untuk menandai fenomena munculnya teknologi yang menjadi asisten manusia untuk berduka. Namun, para ahli berpendapat hal ini bisa memicu perpanjangan durasi kedukaan, sehingga tidak sehat secara psikologis.
Gimana pendapat lo tentang ngobrol sama seorang almarhum lewat AI?