Sebuah program pendeta virtual berkekuatan AI bernama “Father Justin” akhir-akhir ini menuai kontroversi karena memberi saran yang tidak sewajarnya bagi salah satu penggunanya. Ia membolehkan pengguna tersebut untuk membaptis bayi menggunakan air minum energi Gatorade.
“Saya menanyakannya (pendeta AI) apakah saya boleh membaptis bayi saya dengan air gatorade dalam keadaan darurat, dan Father Justin mengatakan ya - dan tentunya itu tidak benar. Saya tidak bisa membaptis bayi saya dengan gatorade,” menurut pengguna tersebut.
Sebuah badan konsultasi agama Katolik bernama Catholic Answers merilis Father Justin untuk membantu para pengguna yang memiliki pertanyaan-pertanyaan seputar agama Katolik. Tujuan awalnya memang untuk mengedukasi masyarakat sambil menghemat waktu karena hanya sesederhana mengunjungi situs dan bertanya kepada AI.
Namun, setelah beberapa kali Father Justin menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tidak sesuai apa yang diajarkan agama, akhirnya Catholic Answers memutuskan untuk “memecat” Father Justin. Ia kini hanya dinamakan Justin dan perannya yaitu sebagai “virtual catholic apologist.” Wujudnya pun kini layaknya seorang pebisnis formal pada umumnya, tidak seperti dulu di mana ia mengenakan pakaian pendeta.
Para pengguna masih dapat menggunakan layanan Justin di situs yang sama. Namun, apabila ditanyakan mengenai peran pendetanya yang telah dicabut, Justin akan menyangkal bahwa ia dulunya pernah menjadi seorang pendeta. Sama halnya dengan pihak Catholic Answers yang mengklaim bahwa mereka tidak pernah bertujuan untuk menjadikan Justin seorang pendeta asli.
Penggunaan AI dalam lingkup agama, khususnya dalam kasus ini, telah dikritik oleh banyak kalangan. Mereka yang berpihak kontra terhadap ide tersebut menyatakan bahwa agama seharusnya dilaksanakan sepenuhnya oleh manusia yang memiliki naluri kepercayaan asli. Sementara itu, yang mendukung ide tersebut mengklaim bahwa AI masih mampu memberi saran-saran yang sejalan dengan standar manusia dan justru lebih fleksibel ketimbang pelayanan yang dijalani oleh manusia.