Apa yang akan terjadi apabila Artificial Intelligence atau AI mengembangkan kemampuan berpikirnya secara pesat dan mulai memberontak terhadap para penemunya? Mungkinkah suatu saat robot akan menggantikan manusia di semua bidang pekerjaan? Semua pertanyaan tersebut sempat diajukan dalam konferensi robot canggih berbasis teknologi AI. Sesi tanya jawab ini jadi yang pertama kalinya diadakan di dunia.
Konferensi tersebut diadakan oleh International Telecommunication Union atau ITU, badan teknologi informasi dan komunikasi di bawah naungan PBB, di Jenewa, Swiss pada 4 sampai 7 Juli 2023. Dinamakan “AI For Good Global Summit”, pertemuan tersebut menghadirkan beberapa robot Android berbasis AI tercanggih dari berbagai belahan dunia yang didampingi oleh para penemunya. Salah satu tujuan dari konferensi tersebut adalah untuk menyorot beberapa topik yang sedang hangat diperbincangkan mengenai keberadaan AI dalam kehidupan manusia.
Robot yang dihadirkan berjumlah 9 buah dengan spesialisasi bidangnya masing-masing. Beberapa di antaranya yaitu Sophia, robot yang menjadi duta besar mewakili Program Pembangunan PBB, sebuah robot pelayanan kesehatan bernama Grace, robot pemain band dan penikmat seni bernama Desdemona, serta Ameca, salah satu robot Android terpopuler di dunia.
Selama sesi tanya jawab, panel robot tersebut menerima berbagai pertanyaan dari para jurnalis. Jurnalis yang hadir memberikan pertanyaan untuk menggali kemampuan masing-masing robot dan tanggapan mereka mengenai kehadiran teknologi AI dalam kehidupan manusia. Secara keseluruhan, para robot memberi jawaban yang terkesan ramah dan informatif. Mereka beranggapan bahwa teknologi AI merupakan sebuah kesempatan emas bagi manusia untuk mengatasi berbagai masalah sehari-hari. Mereka juga berjanji untuk tetap bekerja sama dengan manusia hanya sebagai tenaga pendukung, bukan pengganti.
Setelah sesi tanya jawab tersebut, semua robot digiring ke stand-nya masing-masing, di mana para hadirin dapat berjumpa kembali dengan mereka bersama para penemunya. Secara keseluruhan, konferensi tersebut telah berhasil memberi gambaran umum soal bagaimana teknologi AI dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang dan apa saja keterbatasan yang dimilikinya.