Nama Shin Tae-yong (STY) sedang menjadi buah bibir masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, khususnya bagi para penggemar sepak bola tanah air.
Pasalnya, ia telah memainkan peran penting dalam membawa Timnas Indonesia ke babak semifinal Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah menaklukkan Timnas Korea Selatan pada Jumat (26/4) dini hari.
Laga tersebut berlangsung dengan sangat lama karena kekuatan kedua tim yang hampir seimbang hingga akhirnya hanya dapat diselesaikan melalui putaran gol penalti. Akhirnya, Indonesia berhasil menguasai permainan dan keluar sebagai juara.
Kesuksesan STY dalam mengukir sejarah baru selama beberapa laga terakhir Piala Asia U-23 2024 telah mendorong para penggemar untuk meminta perpanjangan kontrak bagi dirinya untuk melatih Timnas semua umur. Melalui akun Instagramnya pada Kamis (25/6), Erick Tohir selaku Ketua Umum PSSI sudah memastikan bahwa ia dan STY akan menandatangani kontrak perpanjangan walaupun waktu pastinya belum dibagikan.
Namun, sebelum adanya kepastian ini, STY sudah berdiri sebagai pelatih yang paling lama mengasuh Timnas semua umur dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Dimulai dari tahun pertamanya ia menjabat pada akhir 2019 hingga saat ini, ia telah menempuh karir di Indonesia selama kurang lebih 4 tahun 3 bulan.
- 1. Alfred Riedl: Desember 2013 - Desember 2014 (1 Tahun)
- 2. Benny Dollo: Maret 2015 - Mei 2015 (2 Bulan)
- 3. Pieter Huistra: Mei 2015 - Juni 2015 (1 Bulan)
- 4. Alfred Riedl: September 2016 - Desember 2016 (3 Bulan)
- 5. Luis Milla: Januari 2017 - Agustus 2018 (1 Tahun 7 Bulan)
- 6. Simon McMenemy: Desember 2018 - November 2019 (11 Bulan)
- 7. Shin Tae-yong: Desember 2019 - Sekarang (4 Tahun 3 Bulan)
STY telah memutus kutukan "pelatih gonta-ganti" yang dialami oleh Timnas dan PSSI dalam 10 tahun terakhir. Setelah peresmian ekstensi masa jabatan, dirinya dipercaya akan menetap di Indonesia untuk tiga tahun ke depan hingga 2027.
Ini semua membuktikan kemantapan STY sebagai seorang pelatih yang berpengalaman dan mengerti budaya Indonesia sehingga mampu menciptakan ekosistem pemain taraf internasional yang kompeten dan kondusif.