Pedro Rocha, Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), dikenakan hukuman skors selama dua tahun dari jabatannya akibat penyelewengan kekuasaan.

Kabar ini hadir di tengah-tengah selebrasi Timnas Spanyol yang sukses membawa pulang trofi Euro 2024 setelah menggilas Inggris dengan skor 2-1 di Olympiastadion, Berlin, Jerman pada Minggu (14/7).

Dilansir dari The New York Times pada Rabu (17/7), Pengadilan Administratif Olahraga Spanyol (TAD) menemukan Rocha bersalah atas pengambilan keputusan di luar wewenangnya dalam tiga kali kesempatan. Salah satunya yaitu tindakan pemecatan Sekretaris Jenderal RFEF, Andreu Camps pada September tahun lalu.

TAD kini melarang Roscha untuk memerintah dalam federasi olahraga apapun selama dua tahun ke depan dan memberinya denda sebesar 16.527,84 euro untuk dua keputusan lainnya. Tindakannya dianggap sebagai pelanggaran berat regulasi kedisiplinan olahraga yang tertuang dalam Article 76.1 tentang penyelewengan otoritas.

Pedro Rocha ditunjuk sebagai Presiden RFEF tak lama setelah turunnya Luis Rubiales dari posisinya.

Rubiales dilarang mengambil bagian dalam aktivitas FIFA apapun lagi setelah mencium bibir pemain Timnas Spanyol perempuan, Jenni Hermoso, tanpa persetujuannya. Tindakan tersebut terjadi di atas podium Piala Dunia Wanita pada 2023, saat pengumuman juara.

Setelah pemecatan Rubiales, Rocha menempati posisi ketua federasi selama delapan bulan. Salah satu tindakan pertamanya sebagai ketua yaitu memecat rekan-rekan terdekat Rubiales, termasuk Camps. Rocha akhirnya mulai menjabat sebagai presiden full-time pada April 2024.

Baca juga tentang fakta-fakta unik transfer Kylian Mbappe ke Real Madrid yang siap memperkuat klub terbesar di Spanyol tersebut.