Dunia ilmiah digegerkan oleh kelahiran seekor jerapah betina berwarna padat alias tanpa corak bintik satu pun di sekujur tubuhnya di Kebun Binatang Brights, Tenessee, Amerika Serikat, pada bulan Juli lalu.

Kehadiran hewan ini merupakan suatu momen langka dalam lingkup ilmiah. Terakhir kali seekor jerapah memiliki keunikan fisik serupa yaitu pada tahun 1972 di Kebun Binatang Ueno, Jepang ketika seekor jerapah tanpa corak bernama Toshiko dilahirkan. Induk Toshiko sendiri sempat melahirkan seekor jerapah tanpa corak yang lain beberapa tahun sebelumnya.

Bayi jerapah Kebun Binatang Brights tersebut hingga sekarang masih belum memiliki nama dan masih diperbincangkan mengenai penampilan uniknya tersebut. Sara Ferguson, seorang dokter hewan dan koordinator kesehatan suaka di Giraffe Conservation Foundation, memperkirakan bahwa hal tersebut merupakan hasil mutasi genetika dan bukannya sebuah gangguan medis dari lahir.

Bayi tersebut merupakan salah satu dari spesies Jerapah Retikulasi yang umumnya memiliki corak bintik-bintik cokelat dan jingga. David Bright, Direktur Kebun Binatang Brights, mengungkapkan bahwa induk bayi tersebut tidak pernah melahirkan anak seperti itu sebelumnya dan mereka semua memilki corak seumumnya. Walau begitu, ia menekankan bahwa bayi tersebut terlahir dengan kondisi kesehatan yang normal dan tetap sedemikian rupa hingga sekarang.

Kini, sebuah kontes tengah digelar oleh pihak kebun binatang untuk menentukan nama bayi jerapah tersebut. Sudah ada empat kandidat nama yaitu Kipekee, Firyali, Shakiri dan Jamella. Pihak kebun binatang juga berharap bahwa kehadiran bayi tersebut mampu menjadi sorotan publik sehingga dapat membantu dan membuka mata terhadap usaha konservasi spesies jerapah ini di alam liar.