People
Pope Francis Kunjungi Indonesia dengan Kesederhanaan
September 4, 2024

Pope Francis datang ke Indonesia dalam rangka kunjungan pastoral untuk menghadiri Misa Akbar di Jakarta. Kunjungan ini menjadi momen bersejarah setelah penantian 35 tahun, sejak kunjungan terakhir Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Selain Indonesia, Pope Francis juga dijadwalkan untuk mengunjungi negara-negara lain di Asia, termasuk Filipina dan Jepang, sebagai bagian dari tur pastoralnya di kawasan ini.

Tidak Menggunakan Jet Pribadi

Dalam perjalanan ke Indonesia, Pope Francis menolak menggunakan jet pribadi atau pesawat khusus. Sebaliknya, ia memilih pesawat komersial yang lebih sederhana. Sejalan dengan prinsip hidupnya yang selalu mengedepankan kesederhanaan dan penolakan terhadap kemewahan. Keputusan ini bukan hanya sekedar simbol, melainkan bagian dari upayanya untuk mendekatkan diri kepada umat dengan cara yang lebih membumi.

Pope Francis Menginap di Kedutaan Besar Vatikan

Paus yang dikabarkan akan menetap selama 3 hari, mulai dari 3 - 6 September enggan menginap di hotel. Pihak Vatikan dan rombongan sebut Pope memutuskan untuk tidak menginap di hotel mewah selama kunjungannya di Indonesia. Alih-alih, ia memilih tinggal di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

Sedangkan, rombongan yang datang bersama Pope menginap di sebuah hotel yang sudah ditentukan selama acara Misa Akbar. Langkah ini merupakan cerminan dari gaya hidupnya yang bersahaja dan keinginannya untuk menjaga kedekatan dengan lingkungan sekitar tanpa adanya batasan formalitas yang biasanya mengiringi kunjungan resmi seorang pemimpin negara.

Mobil Sipil untuk Mobilitas

Selain itu, Pope Francis juga memilih menggunakan mobil sipil yang kebanyakan digunakan warga sehari-hari daripada kendaraan resmi negara yang mewah. Penggunaan mobil sipil ini juga memungkinkan masyarakat yang berada di sepanjang rute perjalanannya untuk lebih dekat dan merasakan kehadirannya secara langsung.

Antusiasme Warga Indonesia Kedatangan Pope Francis

Kunjungan Pope ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat Indonesia, baik umat Katolik maupun pemeluk agama lainnya. Bahkan, Husein Ja'far Al Hadar atau biasa kita kenal dengan Habib Jafar turut menyambut kedatangan pimpinan tertinggi Vatikan tersebut.

Ribuan orang memadati jalan-jalan utama yang dilalui oleh rombongan Paus, serta area di sekitar Kedutaan Besar Vatikan dan lokasi Misa Akbar. Kehadirannya di Indonesia tidak hanya sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kedamaian di tengah keberagaman.

Kunjungan Pope Francis ke Indonesia ini menunjukkan bagaimana seorang pemimpin spiritual bisa menjadi contoh dalam mengedepankan kesederhanaan dan mendekatkan diri kepada umatnya. Melalui sikap rendah hati dan keputusan-keputusan yang jauh dari kemewahan, Pope berhasil mencuri hati banyak orang dan menginspirasi umat dari berbagai latar belakang untuk hidup lebih sederhana dan saling menghargai.



See other posts

Jepang Menghadapi Krisis Kelangkaan Nasi
Pemandangan Langit Berbintang di Desa Wae Rebo. Foto: Ovan Hendrajad Kurniawan
#VERSPEKTIF Episode 7 – Menyelami Lautan Penuh Bintang di Wae Rebo
Students of The UPN Veteran Jakarta Rally After A Student Passed Away While Participating At The Diksar Menwa.