Dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of The United States of America terdapat sebuah penelitian yang ditulis oleh Paul K. Piff, dkk, berjudul “Higher Social Class Predicts Increased Unethical Behavior.” Penilitian tersebut menemukan bahwa orang-orang kelas atas memiliki kecenderungan untuk lebih berbuat hal yang tidak etis dibanding orang-orang kelas bawah. Salah satu penelitiannya mempelajari bagaimana berperilaku saat berkendara. Berdasarkan hasil penelitian, orang-orang kaya dengan mobil mewah cenderung tidak mau antre dan kerap memotong jalan pejalan kaki.
Seorang profesor di departemen Psikologi Universitas Helsinki, Jan-Erik Lönnqvist, meneliti hal yang sama. Penelitiannya menyimpulkan bahwa pengendara yang mengemudi secara arogan, dan sering melanggar aturan lalu lintas lebih banyak berasal dari kalangan dengan mobil mewah. Penelitian Lönnqvist didasari oleh survey yang Ia lakukan kepada 2000 pengendara di Finlandia.
Studi yang dilakukan oleh Lönnqvist menggunakan five-factor model yaitu menilai dari lima kategori sifat yang mencakup kesadaran, keramahan, keterbukaan, ekstraversi dan kecenderungan kepada emosi negative. Dari five-factor model dikaitkan dengan bagaimana para pengendara bersikap di jalanan. Profesor Lönnqvist mengungkapkan bahwa arogansi pengendara mobil mewah tidak menonjol di kalangan wanita sehingga Ia berasumsi bahwa wanita tidak terlalu peduli dengan menjadikan mobil sebagai simbol status sosial.