Buat lo yang suka berkelana di media sosial, pasti sudah tak asing lagi dengan istilah skena. Istilah itu sering sekali muncul dalam video-video viral di Instagram maupun TikTok. Tapi, apa arti skena?
Skena awalnya dikaitkan dengan musik. Namun kemudian, saat ini banyak juga yang menghubungkan dengan outfit atau gaya berpakaian. Bahkan ada juga yang menggunakan istilah skena untuk tempat nongkrong yang asyik.
Apa Arti Skena?
Tapi apa sih sebenarnya arti skena? Skena adalah singkatan dari sua, cengkerama dan kelana. Sua artinya bertemu atau kumpul-kumpul, sementara cengkerama artinya interaksi atau ngobrol-ngobrol.
Sementara kelana artinya melakukan perjalanan. Dengan begitu, skena bisa diartikan sebagai perkumpulan yang bisa menciptakan suasana untuk bercengkrama, berkelana saat berkumpul.
Misalnya ketika perkumpulan tersebut merupakan penggemar musik punk, maka mereka dapat disebut dengan Skena Punk. Perkumpulan ini bukanlah sesuatu yang buruk.
Karena dengan bergabung dengan perkumpulan tersebut dapat meningkatnya pengetahuan tentang dunia musik. Namun saat ini, Skena memiliki konotasi negatif.
Bukannya membahas musik secara positif, skena malah dianggap sebagai perkumpulan penggemar musik yang memiliki budaya kritik-mengkirik di kalangan penikmat musik lainnya. Hal ini terkait musik indie dan non indie.
Baca Juga: Tori Kelly: Perjalanan Musik dan Penghargaan Spesial
Dalam beberapa tahun terakhir ini, musik yang dianggap indie akan dianggap keren oleh perkumpulan skena. Ada anggapan bahwa orang yang mendengarkan musik indie adalah orang yang paling keren di tongkrongan.
Hal ini kemudian merambah ke media sosial. Ada anggapan yang seolah-olah mendewakan musik indie dan menjadikan musik pop populer adalah pilihan pasaran dan kurang keren.
Beberapa musisi yang dianggap masuk favorit para skena antara lain Danilla, Fourtwnty, Float, Coldiac, Mocca, Biru Baru, dan beberapa musisi lain. Jika musisi yang tak masuk ke dalam radar mereka, artinya kurang keren.
Polisi Skena
Ada anggapan bahwa perkumpulan ini merasa paling mengerti tentang musik. Hal itu karena mereka seolah kerap mengawasi pembicaraan tentang musik di sosial media.
Dan mereka tak segan akan seperti memberi teguran ketika musik yang dibicarakan tidak sesuai dengan definisi musik keren menurut mereka. Seolah-olah mereka hendak bilang, “musik gue paling keren!”
Para polisi skena ini juga sering mengomentari selera, cara menikmati, hingga pengetahuan tentang musik di media sosial. Hal inilah yang membuat skena menjadi punya konotasi negatif.
Para polisi skena ini dianggap menghakimi selera dan membatasi cara orang untuk menikmati musik sesuai seleranya. Fenomena ini pun kerap menjadi perbincangan di kalangan musisi.
Bahkan musisi Sir Dandy bersama Riko Prayitno dan gitaris band Mocca merilis single terbaru bertajuk “Polisi Skena”. Lagu ini menyindir kelompok Polisi Skena.
Dalam musiknya, ia menyatakan bahwa seharusnya tidak ada aturan ataupun pihak yang berwenang menghakimi selera, pendapat, hingga kebiasaan seseorang dalam menikmati musik.
Itulah pembahasan soal istilah skena yang sedang ramai di media sosial. Kalau menurut lo, gimana?
Baca Juga: Spotify: #IniSpotifyAku Jadi Cara Baru Menikmati Musik