Setelah sukses memproduksi dua film drama Kukira Kau Rumah (2022) dan Ketika Berhenti Di Sini (2023), Sinemaku Pictures mulai memperlebar sayapnya dan masuk ke genre horor melalui film terbaru mereka, Temurun.
Temurun merupakan karya sutradara Inarah Syarafina dan menandakan kali pertamanya ia menggarap sebuah film panjang. Film ini mengisahkan tentang dua kakak dan adik, Dewi (Yasamin Jasem) dan Sena (Bryan Domani), yang harus menghadapi rahasia gelap keluarganya yang telah disimpan selama bergenerasi pasca kepergian sang ibunda.
Dibintangi oleh bintang-bintang muda seperti Yasamin Jasem dan Bryan Domani serta aktor-aktor senior Jajang C. Noer, Karina Suwandi, dan Kiki Narendra, Temurun dijanjikan akan menjadi sajian horor segar yang dipersembahkan oleh pemuda-pemuda bertalenta Indonesia yang tergabung dalam Sinemaku Pictures.
Sebelum dirilis pada Kamis, 30 Mei 2024, mari kita lihat lima fakta unik tentang Temurun yang membedakannya dari judul-judul horor lainnya yang keluar akhir-akhir ini.
1. Film Horor Gen Z
Sebagai rumah produksi penghasil film-film yang dekat dengan audiens anak-anak muda atau gen Z, Sinemaku Pictures ingin terus memperluas katalog filmnya melalui Temurun yang bergenre horor namun tetap memiliki daya tarik terhadap audiens gen Z.
Kru film yang menggarap Temurun pun sebagian besar terdiri dari anak-anak gen Z yang berkolaborasi untuk menghasilkan tontonan yang dapat memancarkan energi mereka masing-masing.
“Kami ingin menghadirkan cerita yang dekat dengan audiens kami, anak-anak muda, gen Z, yang mana cerita di film Temurun ini juga tentang warisan yang secara turun temurun dari orang tua bahkan kakek-nenek kita,” jelas Prilly Latuconsina selaku produser film saat screening dan konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Senin (27/5).
2. Serba Debut
Selain sebagai debut film panjang Inarah Syarafina, Temurun juga menandakan karya horor pertama yang dihasilkan oleh Sinemaku Pictures. Pihak mereka merasa sangat deg-degan selama momentum perilisan film ini, jauh melebihi momentum perilisan film-film mereka sebelumnya.
Bryan Domani pun hadir dalam peran horor pertamanya dalam film ini. Ia merasa beruntung dapat menjadi bagian pembuatan Temurun yang ia deskripsikan sebagai “horor drama”, terutama bersama lawan mainnya, Yasamin Jasem, yang sudah lebih berpengalaman dalam main film horor.
“Horornya tuh ga serasa seperti horor yang lain. Aku kan basic-nya drama, jadi udah mengerti layer-layer dramanya. Kalau buat adegan horor di sini pun penjelasannya lebih ke perasaannya, jadi lebih drama-driven,” ungkap Bryan bersama Yasamin dan Inarah saat ditemui Volix di kawasan Kemang pada Rabu (22/5).
Terakhir, film ini juga menjadi debut Vontian Suwandi sebagai seorang penulis film, di mana sebelumnya ia hanya terlibat dalam aktivitas marketing Sinemaku Pictures.
Vonti memerlukan waktu satu setengah tahun untuk mematangkan ide cerita film, di mana ia banyak menarik inspirasi dari tema keluarga dan warisan yang sudah sangat dekat dengan tiap individu masyarakat Indonesia.
3. Warna Tema Ungu
Beda dari kebanyakan film horor lainnya, Temurun memilih ungu sebagai warna tema utama yang menghiasi semua materi-materi promonya termasuk judul film.
Selain untuk membedakannya dari film horor lain, Inarah Syarafina mengungkapkan bahwa pemilihan warna ungu berakar dari kebiasaannya untuk memberi warna identifikasi kepada tiap karakter yang ia arahkan berdasarkan kepribadian uniknya masing-masing.
Karakter Dewi ia beri warna merah karena sifatnya yang kuat dan tegar. Sementara itu, Sena diberi warna biru karena sifatnya yang tidak sedominan Dewi. Keduanya saling melengkapi dalam film ini sebagai dua tokoh utama, maka itu warna ungu berasal dari pergabungan warna merah dan biru keduanya.
4. Dukungan Dari Kawan dan Senior, Termasuk Monty Tiwa
Untuk menggarap film panjang pertamanya, Inarah mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan bantuan dan dukungan oleh dua sutradara berpengalaman Indonesia, Monty Tiwa dan Reka Wijaya.
“Pak Reka banyak nemenin aku di sisi penulisan. Pada saat syuting, pak Reka beberapa kali visit, pak Monty pun juga begitu. Secara personal, aku sama pak Monty cukup deket ya. Pak Monty udah kayak sosok bapak lah di industri aku bekerja ini. Jadi banyak advise-advise pak Monty, pak Reka yang aku dengerin,” ungkap Inarah.
Inarah juga mengambil kesempatan ini untuk berkolaborasi secara dekat bersama Umay Shahab, pasangan Inarah sekaligus produser film dan pendiri Sinemaku Pictures.
“Kalau sama Umay, karena kita udah beberapa kali kerja bareng juga. Udah saling tahu satu sama lain seperti apa,” ujar Inarah.
“Untungnya, aku sama Umay ini punya perbedaan yang bisa ngisi kekosongan satu sama lain. Umay yang basic-nya dulu sebagai aktor, banyak berperan di film-film dan sinetron pas masih kecil. Itu bisa ngisi kekurangan aku sebagai sutradara yang basic-nya kebanyakan di belakang layar. Ability Umay sebagai aktor bisa ngasih insight banyak, begitupun aku bisa ngasih insight banyak tentang apa yang terjadi di belakang layar ke Umay.”
5. Tayang Di Delapan Negara
Temurun dipastikan akan tayang di delapan negara Asia, termasuk Indonesia dimulai pada Kamis, 30 Mei 2024.
Negara lainnya yang akan ikut menayangkan Temurun yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Taiwan.