Film Godzilla Minus One garapan sutradara Takashi Yamazaki telah memecahkan sejumlah rekor bagi sebuah film rilisan Jepang di Amerika Serikat. Pertama kali tayang di Amerika Serikat pada 3 November 2023, film ini hanya memerlukan waktu sebulan untuk menjadi film asing pertama yang mendominasi box office Amerika Serikat di kala debut perilisan dalam 19 tahun terakhir.
Dilansir dari Augustman, Godzilla Minus One memperoleh US$1,23 juta atau setara dengan Rp19 miliar pada Senin pertama penayangan. Ini menjadi debut kedua terbesar bagi sebuah film asing live action di Amerika Serikat setelah film Hero pada 2002. Peraihan ini juga menjadikannya film Jepang live action dengan pendapatan terbesar di Amerika Serikat sepanjang sejarah.
Sementara itu, dalam skala global, Godzilla Minus One telah memperoleh lebih dari US$35 juta atau setara dengan Rp542 miliar. Angka ini sudah melampaui dua kalinya total biaya yang diperlukan untuk membuat film yaitu kurang lebih US$15 juta atau setara dengan Rp232 miliar. Di Indonesia sendiri, sejauh ini belum ada kabar mengenai tanggal perilisan film ini walaupun telah ditunggu-tunggu oleh para penggemar film dalam negeri.

Salah satu faktor yang membantu kesuksesan Godzilla Minus One secara komersil yaitu respon positif dari para kritikus serta penggemar. Mereka memuji film ini berkat pembawaan ceritanya yang sangat emosional dan bernuansa gelap, mencerminkan naratif film Godzilla pertama pada 1954 yang dibuat sebagai respon warga Jepang terhadap kondisi sosiopolitik negara pasca Perang Dunia 2. Selain itu, poin positif lainnya yakni special effect yang ada di dalam film ini dianggap realistis dan hanya memerlukan kurang dari separuh biaya yang dihabiskan kebanyakan studio-studio besar Hollywood untuk membuat film-filmnya.
Godzilla Minus One digarap oleh sutradara Takashi Yamazaki dan merupakan sebuah judul remake dalam franchise Godzilla. Film ini tidak berhubungan dengan judul-judul sebelumnya yang telah diproduksi oleh Toho selaku pemegang hak cipta Godzilla di Jepang serta Warner Bros yang memproduksi film-film Godzilla terbaru di Amerika Serikat. Film ini mengisahkan tentang Jepang saat berada di titik terendahnya pasca Perang Dunia 2 yang diteror oleh Godzilla, seekor monster atau kaiju raksasa yang terlahir akibat keganasan konflik antar negara semasa perang termasuk Jepang.
