Sutradara yang sedang menikmati puncak karirnya, Joko Anwar, telah lama malang melintang di industri film Indonesia. Sebelum dikenal dengan katalog film horor seperti Pengabdi Setan dan Siksa Kubur, Joko mengerjakan film dari berbagai genre termasuk drama, komedi, dan psychological thriller. Selain menjadi sutradara, ia juga terkenal sebagai penulis skenario yang cukup bisa diandalkan.
Belum lama ini ia membagikan portofolio penulisan skenario film yang ia kerjakan untuk sutradara lain. Dari 8 judul, hanya ada 1 yang bergenre horor. Yuk kita bahas beberapa filmnya!
Arisan! (2023) Sutradara: Nia Dinata
Skenario film bergaya drama komedi ini ditulis secara tandem oleh Nia Dinata dan Joko Anwar. Film yang dibintangi oleh Cut Mini Theo, Tora Sudiro, Aida Nurmala, Surya Saputra, dan Rachel Maryam ini sempat menuai kontroversi karena menampilkan adegan ciuman antara dua aktor laki-laki. Akan tetapi, film ini juga mendapatkan reaksi positif terutama atas permainan peran para aktornya. Malah, Tora Sudiro dan Surya Saputra yang berperan sebagai pasangan gay di film ini masing-masing mendapatkan Piala Citra.
Film ini bercerita tentang Memey (Cut Mini), Sakti (Tora Sudiro), dan Andien (Aida Nurmala), tiga teman SMA yang terus menjalin persahabatan hingga mereka dewasa dan memiliki kehidupan masing-masing. Ketika sedang menghadiri arisan bersama sosialita lainnya, mereka terlihat baik-baik saja dan turut menunjukkan prestasi hidup masing-masing. Akan tetapi, di kehidupan nyata, ketiganya memiliki hidup yang tidak sesempurna yang ditunjukkan.
Film ini mendapatkan 11 nominasi dan memenangkan 5 Piala Citra di Festival Film Indonesia 2024. Selain Aktor Terbaik untuk Tora Sudiro dan Aktor Pendukung Terbaik untuk Surya Saputra, film ini juga mendapatkan Piala Citra untuk Aktris Pendukung Terbaik berkat akting Rachel Maryam. Film ini juga ditampilkan dalam Festival Film ASEAN di Washington, DC pada 2005.
Quickie Express (2007), Sutradara: Dimas Djayadiningrat
Film komedi garapan Dimas Djayadiningrat ini menjadi salah satu pelopor trend film komedi seks di tahun 2000an. Dibintangi oleh Tora Sudiro, Aming, Sandra Dewi, dan Lukman Sardi, film ini memenangkan kategori Best Film di Jakarta International Film Festival.
Film ini menceritakan petualangan tiga gigolo: Jojo (Tora Sudiro), Marley (Aming), dan Piktor (Lukman Sardi) yang bekerja di rumah bordil bernama Quickie Express. Sebagai pekerja di Quickie Express, mereka harus datang ke rumah para klien dalam penyamaran sebagai pengantar pizza.
Fiksi. (2008), Sutradara: Mouly Surya
Fiksi adalah film debut sutradara Mouly Surya yang dibintangi oleh Ladya Cheryl, Donny Alamsyah, dan Kinaryosih. Film drama psikologi ini memotret kehidupan rumah susun di Jakarta.
Film ini bercerita tentang Alisha (Ladya Cheryl), perempuan berumur 20 tahun, dengan gangguan mental. Ia tinggal di rumah mewah milik ayahnya (Soultan Saladin) bersama pengurus rumah bernama Bu Tuti (Rina Hassim), sopir bernama Pak Bambang (Egi Fedly). Gangguan mental Alisha dimulai sejak kecil, ketika ia menyaksikan ibunya bunuh diri menggunakan pistol milik ayahnya. Alisha menjalani hidup yang aman dan tenang serta tanpa kekurangan walau dalam kesendirian di dalam rumah ayahnya. Suatu hari, kehidupan Alisha yang tenang mendapatkan interupsi ketika seorang pekerja rumah baru, Bari (Donny Alamsyah), datang untuk membersihkan kolam renang. Alisha yang penasaran dengan Bari akhirnya menemukan bahwa Bari tinggal di rumah susun di Jakarta Selatan bersama kekasihnya, Renta (Kinaryosih).
Film ini mendapatkan banyak penghargaan dari kritikus film, menyabet 10 nominasi di Festival Film Indonesia 2008. Dalam ajang tersebut film ini memenangkan 4 Piala Citra yakni Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Mouly Surya), Skenario Asli Terbaik (Mouly Surya bersama Joko Anwar), dan Tata Musik Terbaik (Zeke Khaseli).
Orang Kaya Baru (2019), Sutradara: Ody C. Harahap
Film komedi Orang Kaya Baru (2019) dibintangi oleh Raline Shah, Lukman Sardi, Cut Mini, Derby Romero, Fatih Unru, dan Refal Hady. Film komedi ini memotret kehidupan keluarga kecil di Jakarta yang mendadak kaya raya setelah sang ayah meninggal.
Film ini mengisahkan petualangan Ibu (Cut Mini) dan ketiga anaknya, Tika (Raline Shah), Derby Romero (Duta), dan Fatih Unru (Dodi), yang kaget setelah mendapatkan warisan yang amat sangat besar dari mendiang Bapak (Lukman Sardi). Mendadak bergelimang harta, keempatnya menghabiskan uang dengan tidak bijaksana. Mereka juga merasa bahwa kehidupan keluarga mereka juga menjadi tidak harmonis sejak menjadi kaya.