'}}
6 Serba Serbi Unik Film ‘Tebusan Dosa’ Karya Yosep Anggi Noen
October 24, 2024

Tebusan Dosa merupakan film terbaru kolaborasi antara sutradara Yosep Anggi Noen (24 Jam Bersama Gaspar, The Science of Fiction) dan Palari Films (Posesif, Kabut Berduri) yang masyarakat sudah dapat saksikan di bioskop-bioskop Indonesia mulai Kamis, 17 Oktober 2024.

Film ini dibintangi oleh Happy Salma dan Putri Marino sebagai duo pemeran utama. Mereka ditemani oleh bintang-bintang pendukung seperti Shogen, Bhisma Mulia, Laksmi Notokusumo, dan Keiko Ananta.

Dalam Tebusan Dosa, Happy Salma memerankan Wening, seorang ibu yang kehilangan jejak putri semata wayangnya, Nirmala (Keiko Ananta), usai keduanya mengalami kecelakaan motor pada malam hari. Dengan bantuan seorang podcaster dan instruktur renang bernama Tirta (Putri Marino), Wening rela melalui segala macam rintangan, duniawi maupun mistis, demi mendapatkan putrinya kembali.

Tebusan Dosa digarap sebagai sajian berbeda di tengah-tengah market bioskop Indonesia yang digempur oleh sajian horor tiap minggunya. Yosep Anggi Noen mengupayakan agar Tebusan Dosa bisa menjadi tontonan yang lebih dari sekedar horor biasa dan mampu membawa hawa segar untuk sinema tanah air.

Lantas, apa sajakah keunikan film terbarunya yang satu ini? Berikut merupakan enam serba serbi unik seputar Tebusan Dosa:

1. Terinspirasi dari Masa Kecil Yosep Anggi Noen

<em>Pemain dan kru Tebusan Dosa Saat Ditemui Di Kawasan Kuningan pada 17 September 2024<em>

Yosep Anggi Noen membagikan detail-detail di belakang layar penggarapan Tebusan Dosa dalam acara konferensi pers bersama jajaran pemain dan kru di kawasan Kuningan pada 17 September 2024.

Dalam acara tersebut, Yosep mengungkapkan bahwa salah satu inspirasi pembuatan film ini yaitu trauma masa mudanya usai kehilangan salah satu temannya saat masih SMP di Yogyakarta dalam peristiwa tenggelam.

“Kami habis kemah, terus kita nyuci tenda di sebuah sungai di Jogja namanya Sungai Progo, cukup deras. Dia (teman Yosep) itu mainan pas mandi. Temen saya itu berkali-kali bercanda, “Wey aku tenggelam! Aku tenggelam!” Aku sempat sok-sok-an selametin. Tiga kali dia melakukannya dan yang ketiga, dia itu beneran tenggelam, di depan mata saya. Selama 38 jam dia tidak ditemukan,” jelas Yosep.

Bertahun-tahun kemudian, Yosep membuka kembali ingatan kelam tersebut dan menuangkan semua perasaannya yang telah ia padamkan untuk menciptakan karakter Wening serta keseluruhan cerita film.

2. Dapat Dukungan Produser Exhuma

<em>Via Showbox<em>

Untuk Tebusan Doa, Palari Films menggandeng kerja sama Showbox, studio di belakang kesuksesan film ‘Exhuma’ yang menjadi film Korea terlaris di Indonesia.

Selebihnya, sutradara Exhuma, Jang Jae-hyun, juga telah memberi dukungannya secara langsung kepada semua kru dan pemain Tebusan Dosa dan berharap yang terbaik untuk performa film tersebut di box office.

3. Pendekatan Misteri Ketimbang Horor

<em>Via Palari Films<em>

Berbeda dari kebanyakan film horor, Tebusan Dosa lebih menekankan pendekatan misteri/thriller dibandingkan horor 100%.

Unsur-unsur mistis masih hadir dalam film ini, namun penonton diajak untuk lebih memusatkan perhatian kepada misteri hilangnya Nirmala dan bagaimana Wening dan Tirta memecahkan kasus tersebut. Berbagai elemen teka-teki, suspense dan alur cerita yang pelan tapi pasti siap menemani penonton sepanjang jalannya film.

4. Kehadiran Shogen

<em>Via Palari Films<em>

Tebusan Dosa menghadirkan Shogen Itokazu, aktor ternama asal Jepang yang memainkan karakter Tetsuya, seorang imigran dari Jepang.

Tetsuya hadir sebagai salah satu karakter pendukung yang hadir untuk menjadi sosok baru dalam hidup Wening dan menjadi pelabuhan sementara dirinya selama ia sedang dalam pencarian Nirmala bersama Tirta.

Untuk film ini, Shogen mengambil pendekatan main film drama untuk memerankan Tetsuya ketimbang horor. Ia melihat Tetsuya sebagai seorang lelaki yang sedang dalam pencarian harapan dari Jepang ke Indonesia.

Shogen sendiri sudah lama mengenal Yosep Anggi Noen, pertama kali bertemu saat digelarnya sebuah festival film di Okinawa pada 2015. Sejak itu, keduanya saling berdiskusi masalah mengerjakan proyek bersama dan baru akhir-akhir ini mereka mampu merealisasikan keinginan tersebut lewat Tebusan Dosa.

5. Belajar Naik Motor

<em>Via Palari Films<em>

Untuk mempersiapkan karakternya sebagai Wening, Happy Salma mengaku dirinya dituntut untuk belajar mengendarai motor selama kurang lebih sebulan karena belum tahu sebelumnya.

Kemampuan tersebut dibutuhkan mengingat salah satu adegan terpenting dalam film ini melibatkan karakter Wening yang sedang membonceng Nirmala dan Uti Yah (Laksmi Notokusumo) secara bersamaan sebelum kecelakaan menimpa ketiganya.

6. Marketing Unik

<em>Via Instagramiblindonesia<em>

Rangkaian marketing Tebusan Dosa tidak hanya mengandalkan trailer-trailer dan poster seperti pada umumnya. Kali ini, mereka memanfaatkan karakter Uti Yah sebagai pendorong masa promosi mereka.

Salah satu momen terbesar yang disorot yaitu saat Uti Yah dihadirkan di tengah-tengah penonton match IBL yang digelar pada Sabtu (5/10). Dengan full makeup Uti Yah sebagai sesosok arwah gentayangan, Laksi Notokusumo terjun langsung ke lapangan yang sontak mengundang perhatian masyarakat dan netizen.

Tidak berhenti di situ, Uti Yah juga ditampilkan di billboard kawasan Kebayoran yang didesain seperti buku yasin untuk orang yang telah meninggal.

<em>Via Instagrampalarifilms<em>

See other posts

'}}
Universitas Inggris Menawarkan Program S2 di Bidang Ilmu Gaib dan Okultisme
'}}
Lirik Lagu APT – Rose BLACKPINK dan Bruno Mars
'}}
Equinox: Fenomena Langka yang Terjadi Dua Kali Setiap Tahun