Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Healing Sedunia atau Hari Penyembuhan Sedunia. Hari tersebut didedikasikan untuk tindakan penyembuhan diri atau healing, terutama dari segi mental, oleh berbagai komunitas masyarakat maupun individu di dunia.

Awal mula dibentuknya hari peringatan ini tidak lepas dari keberadaan Tai Chi, sebuah metode penyembuhan diri dan meditasi tradisional asal Tiongkok. Metode ini melibatkan formasi-formasi gerakan lambat sambil mengatur ritme nafas dalam. 

Manfaat metode ini dapat dirasakan baik dari segi fisik maupun mental. Penerapan Tai Chi secara berkala dapat meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tubuh, serta kebebasan pikiran dari rasa stress yang membawa tekanan batin.

Selama bertahun-tahun, Tai Chi telah diakui sebagai bentuk soft martial marts atau seni bela diri lembut. Kini, masyarakat di dunia tidak hanya melihatnya sebagai bentuk meditasi ringan namun sebagai kegiatan yang mampu menjaga daya tahan fisik layaknya seni bela diri lainnya yang lebih terkenal.

Pada tahun 1998, masyarakat di Kansas City, Amerika Serikat, berkumpul untuk merayakan keberadaan Tai Chi dan sama-sama menggelar pertemuan massal, Acara tersebut disorot oleh media internasional dan kelompok komunitas self-healing lainnya seperti yoga, Qigong, dan meditasi biasa juga mengikuti hal yang serupa. Akhirnya, Hari Healing Sedunia pun dibentuk dari gerakan-gerakan tersebut.

Kini, tindakan healing dapat mengambil bentuk bermacam-macam di luar Tai Chi. Semua orang memiliki caranya sendiri untuk menenangkan pikiran dan menerobos keluar dari hiruk pikuk kehidupan. Maka dari itu, tanggal 27 April dapat menjadi momen yang tepat untuk fokus terhadap kegiatan tersebut demi ketenangan batin bersama.