Australia baru-baru ini menetapkan undang-undang yang memberikan hak hukum kepada pekerja. Pekerja mendapat hak untuk mengabaikan panggilan dan email dari atasan mereka di luar jam kerja. Langkah ini dilakukan untuk melindungi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi pekerja. Sering kali mereka terganggu oleh permintaan yang tidak masuk akal dari atasan setelah jam kerja.
Australia Perkuat Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Keputusan hukum ini diambil setelah berbagai survei menunjukkan bahwa tekanan dari para pekerja. Mereka 'terpaksa' tetap terhubung dengan pekerjaan di luar jam kerja dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik pekerja.
Undang-undang baru ini memberi pekerja Australia hak untuk tidak menanggapi panggilan telepon atau email kerja. Mereka bisa mengabaikan telepon, pesan, dan email setelah jam kerja mereka selesai, tanpa takut akan konsekuensi dari atasan.
Menurut laporan dari berbagai media lokal sana, undang-undang ini dianggap sebagai langkah signifikan dalam keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi di Australia. Sebelumnya, banyak pekerja merasa 'terpaksa' untuk tetap merespon permintaan pekerjaan di luar jam kerja mereka.
Implementasi undang-undang ini diperkirakan akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan pekerja di Australia. Dengan adanya perlindungan hukum, pekerja memiliki kendali lebih besar atas waktu pribadi mereka tanpa takut akan dampak negatif dari atasan. Selain itu, ini juga diharapkan dapat mendorong budaya kerja yang lebih sehat, di mana keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dihargai dan dihormati.
Pengusaha akan dikenakan denda AUD19 ribu atau sekitar Rp198 juta. Sementara, denda maksimal bagi perusahaan mencapai AUD94 ribu, setara dengan Rp981 juta berdasarkan penilaian FWC (Fair Work Commision).
Berdasarkan survei dari Australia Institute, rata-rata pekerja di Australia menghabiskan 281 jam lembur tanpa bayaran pada tahun 2023. Estimasi ini bernilai sekitar USD88 miliar senilai Rp1,3 triliun.
Namun, undang-undang ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana aturan ini akan diterapkan dalam praktik, terutama dalam situasi darurat atau ketika komunikasi penting diperlukan setelah jam kerja. Meskipun demikian, langkah ini disambut baik oleh mayoritas pekerja yang merasa bahwa hak untuk memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah aspek penting dari kesejahteraan mereka.
Dengan undang-undang baru, Australia kini bergabung dengan sekitar dua puluh negara lainnya yang memiliki perlindungan serupa, termasuk Prancis, yang menerapkan regulasi serupa pada tahun 2017.