Connect with us

Hi, what are you looking for?

Music

Label Rekaman Berupaya Cegah Musisi Merekam Kembali Lagu Mereka Setelah Kesuksesan Taylor Swift

(Photo by VALERIE MACON / AFP)

Kesuksesan Taylor Swift dalam proyek perekaman kembali album-albumnya membuat perusahaan label rekaman waspada.

Menurut Billboard, major label seperti Universal Music Group, Sony Music Entertainment, dan Warner Music Group telah menambahkan klausa dalam kontrak dengan artis-artis baru untuk mencegah mereka merekam kembali album mereka sebelum 10, 15, atau 30 tahun.

Proyek rekam ulang Swift dilaksanakan setelah ia menyadari bahwa kontrak yang ia tandatangani saat ia masih remaja mengatakan bahwa ia tidak memiliki hak atas master rekamannya. Ia merilis 6 album, mulai dari Taylor Swift pada 2006 hingga Reputation pada 2017 di bawah kontrak eksklusif dengan Big Machine Records. Perusahaan itu menjual master rekamannya ke Ithaca Holdings LLC milik Scooter Braun, yang kemudian akan berhak dan bertanggungjawab untuk penyebaran, royalti, hak cipta, bahkan penggunaan semua rilisan Swift sebelumnya. Swift keluar dari label tersebut pada 2018 dan menyesal karena tidak mendapatkan kesempatan untuk membeli master rekamannya terlebih dahulu.

Tapi hal ini malah mendorong Swift untuk merekam ulang semua albumnya. Ia mengumumkan proyek ini pada Juni 2019. Proyek yang berjalan selama beberapa tahun ini terbukti sukses, sementara para penggemar setianya mematuhi himbauannya untuk hanya mendengarkan Taylor’s Versions dari album-album pertamanya tersebut. Setelah ia merilis 1989 (Taylor’s Version), Swift malah masuk daftar miliarder baru karena kesuksesan penjualan dan angka streaming yang tinggi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *