Perusahaan di Ceko bernama Bene Meat saat ini sedang mengusahakan budidaya daging yang dikembangkan di dalam laboratorium yang bisa digunakan untuk bahan makanan anabul. Dikutip dari AFP, laboratorium Bene Meat di kota Praha saat ini sedang memperjuangkan perizinan untuk memproduksi dan mendistribusikan daging buatan tersebut secara masal. Mereka menargetkan produk mereka bisa mulai dibeli masyarakat paling cepat tahun depan.
Sebagai terobosan teknologi di bidang pangan, daging buatan laboratorium menuai banyak kontroversi. Banyak orang menolak memakannya karena jijik atau merasa tidak sesuai dengan moral mereka. Sementara itu, belakangan muncul produk-produk pakan hewan peliharaan dengan bahan-bahan yang sesuai dengan pola makan dan kepercayaan moral tuannya, misalnya makanan vegan atau organik. Diperkirakan, akan ada banyak pemilik anabul yang keberatan anjing atau kucingnya makan daging buatan ketika tuannya tersebut tidak setuju dengan pembuatan daging yang ditumbuhkan di dalam laboratorium.
Akan tetapi, ada titik terang untuk industri ini. Sebuah penelitian Ipsos mengungkapkan bahwa 49% pemilik kucing dan anjing di Prancis mencari makanan yang fokus pada manfaat kesehatan yang dirasakan hewan peliharaan mereka, artinya yang terpenting adalah gizi dan nutrisi yang terkandung di dalam pakan tersebut.
Selain itu, pemilik anjing dan kucing akan cenderung memilih pakan yang lebih murah. Dalam satu tahun, antara Maret 2022 dan Maret 2023, harga makanan kering melonjak rata-rata 18%, menurut angka NielseniQ. Oleh karena itu, pembeli mungkin akan memilih makanan kering berbahan dasar daging hasil budidaya laboratorium sebagai alternatif yang lebih murah. Pengembangan daging buatan di laboratorium dianggap lebih terjangkau dan efisien dibandingkan peternakan konvensional.