- DISCLAIMER: Postingan ini bukanlah nasihat keuangan. Lakukanlah risetmu sendiri sebelum membeli aset NFT apapun.
Akhir-akhir ini NFT (Non-Fungible Token) marak dibicarakan dan menjadi aset investasi yang digemari banyak orang. NFT pada dasarnya merupakan turunan dari cryptocurrency dan merupakan platform baru untuk media koleksi aset digital. NFT menggunakan teknologi blockchain sebagai tanda transaksi di dalamnya. Bentuk NFT biasanya berupa karya seni seperti foto, video, musik, dan lain-lain. Harga jual NFT tergantung dari faktor subjektif yang dapat dinilai dari kualitas, reputasi pembuat, utility, dan juga tingkat kreativitas. Mengikuti perkembangan zaman, Fluxcup seorang seniman yang lahir dari internet pada sekitar tahun 2009 kini juga turut terjun ke dunia NFT. Fluxcup mulai untuk menjual karyanya dalam bentuk digital atau NFT dan berhasil habis terjual dalam hitungan kurang lebih 1 jam.
Kenapa bikin NFT dan sejak kapan mulai terjun ke dunia NFT?
Fluxcup merupakan seniman yang lahir dan hidup di dunia internet sejak 2009, menyadari hal itu ia sadar bahwa mengikuti perkembangan trend dan juga dinamika perkontenan merupakan hal yang wajib untuk dirinya. Sebagai seniman, pandemi juga mempengaruhi kegiatan sehari-harinya, seperti membatasi ruang untuk menampilkan hasil karyanya yang tidak bisa ditampilkan dalam pameran offline. Menurutnya, NFT ini juga dapat menjadi medium untuk memamerkan karyanya. Fluxcup sudah mulai mengetahui NFT dari sejak tahun 2019 lalu ia mencari tahu dengan melakukan riset-riset termasuk diskusi bersama teman-teman. Fluxcup bergabung di beberapa platform NFT di tahun 2020 akhir meski belum memiliki aset digital yang hendak ia jual. Ia membuat akun terlebih dahulu untuk booking nama dan sebelum didahului pengguna lain. Di tahun 2021, ia mulai membuat sketsa aset digital yang hendak ia jual dan pada 15 Februari 2022 akhirnya Fluxcup memamerkan dan juga menjual NFT yang bertema “As. It’s Okay Not To Be Yourself” di Opensea.
Apa filosofi dari NFT Fluxcup: As. It’s Okay Not To Be Yourself?
Fluxcup membawa tema “As. It’s Okay Not To Be Yourself” dengan membuat karakter Fluxcup menyerupai beberapa karakter film seperti Napoleon Dynamite, Han Solo Robin, Batman, Chewbacca, dan lain-lain dengan jumlah total 50 karakter. Untuk masing-masing karakter ia namakan dengan nama yang sudah diplesetkan. Hal yang ingin disampaikan melalui NFT ini adalah sebagai bentuk ekspresi dari perasaan dan pikiran ironi dalam dirinya dengan melihat banyak orang memaksakan dan menyebarkan nilai untuk bangga menjadi diri sendiri, padahal kenyataannya masing-masing orang ini tidak ada yang benar-benar menjadi dirinya sendiri. Fluxcup menilai bahwa setiap orang hanya mengikuti atau menjadi orang lain yang ia idolakan atau menjadi referensi dirinya, sehingga melalui NFT ini ia mau menyebarkan nilai bahwa tidak masalah jika mau mengakui kalau kita tidak sepenuhnya menjadi diri sendiri.
Bagaimana akhirnya bisa sold out?
Fluxcup berhasil menjual habis 50 karakternya sebagai NFT dalam waktu kurang lebih 1 jam. Ia mengaku kaget dan juga tidak menyangka karena tidak ada strategi marketing ataupun promosi khusus yang ia lakukan. Ia hanya memberi tahu teman-temannya dan mengumumkan di sosial media melalui akun twitternya. Saat Fluxcup sudah memulai untuk listing dalam itungan detik dan menit, NFTnya langsung hilang terjual.
“Sempet bingung sih gue. Ini udah gue listing kok tapi beberapa detik langsung ilang. Eh ternyata emang udah ada yang beli,” jelas Fluxcup sambil tertawa heran.
Apakah ada koleksi lain?
Fluxcup berencana untuk menjual NFT di beberapa platform selain Opensea, namun koleksi lainnya akan dipasarkan dengan seri yang berbeda sehingga per platform tidak akan sama. Kedepannya ia berencana untuk menambah koleksi karakter film lainnya yang diambil dari genre berbeda seperti sci-fi dan drama.
Berapakah keuntungan yang sudah diperoleh?
Fluxcup mengaku bahwa keuntungan yang diperoleh melalui NFT lebih dari cukup. Ia juga tidak menyangka bahwa hasilnya sangat memuaskan. Dari nilai NFTnya sendiri ia memberi harga dari 0,1 ETH atau sekitar Rp4 juta dengan total 50 NFT yang terjual habis. Kini, Fluxcup memberi bocoran bahwa isi wallet NFT-nya sudah mencapai sekitar 6 ETH dari hasil penjualan primary dan secondary di blockchain Ethereum baik dari Opensea dan Foundation.
Bagaimana rencana kedepannya?
Fluxcup memiliki misi untuk mengasah kreativitas tanpa batas. Salah satunya adalah berencana untuk mengembangkan institutnya, yang bernama “Fluxcup Institute”. Fluxcup memiliki mimpi akan institutnya itu dapat lebih banyak membantu orang-orang yang ingin belajar dan berkembang di dunia kreatif. Fluxcup juga tidak menutup kemungkinan untuk akhirnya membuka kelas seminar atau bahkan tempat kursus. Kedepannya melalui NFT ini, Fluxcup berharap dapat menjadi jalan untuk mencapai misinya yang mau membantu berbagi ilmu ke lebih banyak orang dengan menciptakan suatu tempat untuk pelaku kreatif berkumpul. Fluxcup memproyeksikan NFT ini sebagai langkah awal dan salah satu jalan untuk mengumpulkan komunitas dan sebagai modal untuk membuat tempat offline tersebut yang nantinya memiliki banyak fungsi seperti galeri, editing studio, kelas kursus dan lain-lain.
Apakah ada karya kolaborasi yang akan datang?
Fluxcup sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan sesama seniman atau pemain NFT untuk kedepannya. Sejauh ini, Fluxcup berencana untuk berkolaborasi langsung dengan pemain film asli. Fluxcup ingin membuat karakter dari pemain film Indonesia, misalnya seperti Jefri Nichol. Mungkin berangkat dari kolaborasi NFT ini bisa saja akan ada experience menarik untuk yang memiliki NFT tersebut dengan secara eksklusif bisa menonton film yang bersangkutan dengan NFT yang sudah dimiliki. Ide ini dirasa sangat menarik bagi Fluxcup dan juga bisa menjadi atraksi film terbaru di era saat ini.
Bagaimana tanggapan Fluxcup mengenai nasib NFT kedepannya?
Fluxcup optimis akan keberlanjutan dari NFT sebagai aset investasi digital. Fluxcup menganggap dengan adanya sistem blockchain, seniman yang mau ikut berkembang juga dapat diuntungkan. Selama ada blockchain maka seniman dapat hidup dari royalti. Fluxcup optimis bahwa ini masih awalan dari perkembangan-perkembangan teknologi lainnya dan bukan hanya sekedar trend. Oleh karena itu, Fluxcup juga masih akan bertahan dan terus berkembang untuk berkarya menciptakan aset digital yang dapat ia pamerkan.
“Selagi internet masih ada, kita masih bakal punya kesempatan-kesempatan, apalagi ada metaverse kan nih sekarang,” ungkap Fluxcup.