'}}
7 Cara Memulai Bisnis Thrifting yang Harus Diketahui
October 25, 2024

Ingin mencoba memulai bisnis thrifting? Sebelum terjun ke bisnis ini, sebaiknya lo pelajari cara memulai bisnis thrifting mulai dari pemilihan barang hingga strategi pemasaran di artikel berikut ini.

Memulai bisnis Thrifting memang terbilang gampang-gampang susah. Sebenarnya dari sisi penjualan, minat masyarakat terhadap baju thrifting masih sangat tinggi.

Hal itu karena, mereka bisa mendapatkan baju bermerek alias branded dengan harga miring. Peminat thrifting kebanyakan adalah anak muda yang gemar tampil stylish.

Thrifting memang tak hanya seputaran baju, ada juga yang berupa tas, boneka, sepatu dan barang lainnya. Namun sebagai penjual, lo juga perlu berhati-hati saat memilih supplier agar tidak terjebak pada barang yang sudah tidak layak jual.

Hal tersebut karena pembelian barang Thrifting biasanya sudah berupa karungan. Jadi untung-untungan untuk mendapatkan barang bagus. Bagi lo yang masih bingung bagaimana cara memulai bisnis thrifting, ada 7 cara yang bisa jadi acuan untuk memulainya. Yuk simak ulasannya.

Baca Juga: Belajar Bisnis Kopi dari Arabica

7 Cara Memulai Bisnis Thrifting

  1. Membuat Perencanaan yang Matang

Perencanaan yang matang tentunya dibutuhkan untuk memulai segala jenis bisnis. Untuk bisnis thrifting sendiri, lo perlu menghitung anggaran atau modal awal yang diperlukan. Jangan sampai ada sedikitpun hal yang belum masuk dalam perencanaan tersebut, akibatnya bisa fatal apalagi jika modal pas-pasan 

Tentukan apakah lo mau menjualnya secara online atau offline. Jika offline pastinya harus mencari kios atau ruko yang bisa disewa bulanan. Atau mungkin jika memberatkan, lo bisa sewa lapak pada event-event tertentu seperti car free day, pasar kaget dan lainnya. Untuk berjualan online siapkan tempat yang estetik untuk siaran live dan foto-foto produk.

  1. Carilah Supplier yang Terpercaya

Hal penting lainnya yaitu mencari supplier. Disarankan saat mencari supplier utamakan kualitas dengan harga yang sedikit lebih tinggi tak masalah. Karena lo juga bisa menjualnya dengan harga yang pantas dengan kualitas barang. Daripada lo membeli barang murah tapi tak ada yang bisa dijual karena bisa dibilang sudah tidak layak jual.

Hindari pembelian online atau transfer duluan. Hal tersebut bisa membuka peluang untuk kasus penipuan yang bisa merugikan. Untuk transaksi pertama atau kedua, wajib datang ke lokasi untuk melihat gudang.

  1. Menjaga Kebersihan Produk

Disarankan setelah penyortiran barang dari karung selesai, lo laundry baju tersebut harga bersih dan harum. Setelah itu lo bisa foto-foto setiap bajunya, dan packing agar siap kirim jika menjualnya secara online. Jika menjualnya secara offline maka langsung saja gantung baju pada rak display.

  1. Sesuaikan antara Platform dan Target Pasar

Apabila target lo kawula muda, maka lo bisa gencar melakuka,n promosi di Instagram atau TikTok. Jika targetmu adalah ibu-ibu maka lo bisa memasarkannya melalui Facebook. Tapi tak ada salahnya juga jika lo share ke semua platform agar bisa menjangkau lebih banyak pengguna.

Baca Juga: Perbedaan Reseller dan Dropship: Mana yang Lebih Cuan?

  1. Melakukan Promosi

Promosi bisa lo lakukan untuk mempercepat penjualan. Misalnya Ro 100 ribu dapat 3 pcs baju, jadi sekali pembelian langsung 3 pcs terjual. Atau berlakukan buy 1 get 1, sehingga barang akan langsung keluar 2 pcs sekali transaksi pembeli.

  1. Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan

Memberikan pelayanan yang baik, merupakan poin penting dalam setiap usaha. Jika berjualan secara online maka lo harus fast respon dalam membalas chat, dan jangan lupa beri emot lucu agar terkesan ramah. Jika berjualan offline maka jangan lupa untuk senyum dan sabar dalam melayani setiap pertanyaan pembeli.

  1. Tetap Mengikuti Trend

Untuk setiap baju yang kamu jual, harus diperhatikan modelnya. Apakah modelnya masih oke untuk dipakai, atau memang sudah terlalu kuno. Meskipun barangnya masih bagus, tapi orang-orang juga tetap akan memilih model yang masih terlihat kekinian. Pasalnya tidak semua orang menyukai gaya vintage.

Jenis-Jenis Bisnis Thrifting

  1. Berjualan di Toko

Bagi penjual offline disarankan menata ruangan sedemikian rupa agar terlihat rapi. Jika memang bisa dibuat estetik ya silahkan, tapi jika tempat atau situasinya tidak memungkinkan maka yang terpenting rapi dan baju tidak terlihat kucel.

  1. Berjualan Online

Bagi lo yang berjualan online jangan lupa untuk mengambil foto barang sebagus mungkin, dan se-estetik mungkin agar banyak orang yang tertarik untuk membelinya. Tulis deskripsi selengkap mungkin beserta minus masing-masing barang agar tokomu tidak mendapat komplain dan rating buruk.

  1. Reseller

Buat lo yang menjadi reseller barang bekas, jangan sampai keliru saat membaca deskripsi. Baca deskripsi sedetail mungkin agar tidak dapat barang yang banyak minusnya. Untuk pembelian barang pun diwajibkan berhati-hati karena banyak oknum toko online yang sengaja ingin melakukan penipuan.

 4.Upcycling

Upcycling merupakan kegiatan mendaur ulang barang bekas menjadi barang lain. Misalnya kamu membeli baju bekas dan mengubahnya menjadi kain perca, laki dibuat aksesoris seperti bando.

5. Fashion Rental

Kamu bisa membeli beberapa pcs baju Thrifting untuk disewakan. Pastinya baju tersebut harus memiliki model kekinian, dan harga belinya pasti lebih tinggi. Namun hal itu tak masalah, selagi barangs yang dibeli oke dan bagus, pasti akan kembali modal Dari hasil penyewaan.

Itulah pembahasan tentang cara memulai bisnis thrifting. Yuk jangan terlalu banyak berpikir, segera lakukan agar lo tahu hasilnya seperti apa. Dalam dunia bisnis untung atau bangkrut merupakan hal yang biasa. Tapi yang terpenting, lo harus memulainya segera.

Baca Juga: ÅLAND Buka Toko Pertama di Indonesia, Hadirkan Tren Korea


See other posts

'}}
Begini Cara Cek Sepatu Nike Ori atau Kw
'}}
The South Sumatra Regional Police Officially Named A Sriwijaya University Lecturer As A suspect In A Sexual Harassment Case.
'}}
M.I.A Melengkapi Line Up Terakhir Joyland Festival Bali 2023