Hasil penelitian baru dari YPulse yang berfokus pada perilaku anak muda menemukan bahwa anak muda saat ini lebih suka membeli barang palsu daripada barang asli. Bahkan, mereka tidak keberatan ketahuan memakai barang palsu dan malah mengunggahnya di media sosial.
Banyak pengguna media sosial, terutama TikTok, yang memamerkan tiruan produk kelas atas yang dibeli dengan biaya rendah. Tagar #dupe dan #dupes mendapatkan masing-masing 6 miliar dan 3,5 miliar penayangan, belum termasuk variannya seperti #dupemakeup (85 juta penayangan), #dupeperfume (61 juta penayangan), atau #fashiondupes (28 juta penayangan).
Survei YPulse mengenai hal ini dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada pada tahun 2022 dan 2023, serta melibatkan 1500 orang dari tiga kelompok umur. Menurut laporan hasil survei, lebih banyak konsumen Amerika dan Kanada berusia 13 hingga 39 tahun yang melaporkan bahwa mereka telah membeli barang palsu dibandingkan mereka yang berinvestasi pada produk mewah. Secara rinci, 60% remaja berusia 13 hingga 17 tahun pernah melakukan hal serupa, dibandingkan dengan 41% remaja yang menghabiskan uang untuk membeli barang mewah. Kelompok umur yang lebih tua, 18-24 tahun dan 25-39, juga didominasi mereka yang mengaku pernah membeli barang tiruan.
Banyak di antara responden mengatakan mereka tidak malu membeli dan memamerkan barang tiruan. Memakai dan membeli barang tiruan, bagi generasi yang lebih tua mungkin dianggap memalukan. Akan tetapi bagi generasi muda, tindakan ini dianggap sebagai manuver finansial yang cerdas.