DJ kenamaan asal Indonesia, Whisnu Santika, mendapatkan kesempatan besar untuk dapat tampil di Electronic Dance Music Festival terbesar di dunia, Tomorrowland 2024.
Dan, Volix mendapatkan kesempatan exclusive untuk berbincang-bincang secara langsung dengan sang pioneer genre 'indo bounce' ini tentang persiapannya menuju Tomorrowland 2024.
Whisnu Santika Menuju Tomorrowland 2024
Tak pernah sedikitpun terbersit di benak seorang Whisnu jika dirinya akan mendapat kesempatan untuk bisa tampil di salah satu festival musik terbesar di dunia, Tomorrowland 2024, yang akan digelar di Belgia. Rasa tak percaya seakan sebuah mimpi pun dirasakannya ketika pertama kali mendapat kabar spesial ini.
"Gak pernah, Gak pernah terfikirkan, gak pernah ngebayangin kayak gua main disana sih," ucap sang DJ.
Hanya diam, itulah yang terjadi ketika seorang Whisnu santika pertama kali mendengar kabar ini yang didapat dari sang manager.
"Pertama kali denger tidak bisa berkata-kata. Diem aja, gua kayak serius? Ini beneran? karena kebetulan waktu itu gua dikasih tau sama manager gua, ada namanya Dita itu beberapa hari setelah DWP Bali tahun lalu kalo ga salah ya. Bener-bener kayak gua cuman bisa diem," ujar Whisnu Santika.
Meskipun sudah malang melintang dari satu panggung ke panggung yang lain, bertemu dan tampil dihadapan ratusan bahkan ribuan orang, namun untuk panggung yang satu ini, rasanya seperti kembali ke panggung pertamanya.
"kalo ditanya gua nervous atau gugup? of course," aku Whisnu.
Tampil di panggung sebesar Tomorrowland, bukanlah hal yang sepele. Persiapan demi persiapan pun terus dilakukan demi bisa menampillkan yang terbaik di atas panggung dan merepresentasikan Indonesia di kancah Internasional.
"Bahkan sampe sekarang, ini udah H-5 atau 4 hari sebelum gua terbang ke Europe sana, gua kayak setiap hari nontonin DJ yang main di luar sana Dom dolla, Fisher, semua gua tontonin. Karena tadi, gua orangnya sangat suka menganalisa jadi gua menganalisa setnya mereka-mereka ini lah," ucap sang DJ.
Awal Mula Merintis Karir Sebagai Seorang DJ
Berawal dari seorang anak band, Whisnu Santika memilih untuk banting stir menjadi seorang DJ sebagai bentuk pelampiasan depresi dan kekesalannya lantaran bandnya tidak berjalan dengan mulus sesuai dengan harapannya.
"Kalo gua bassicaly-nya dulu anak band, jadi gua cuman pengen berkarya aja gitu. Karena gua jadi DJ, jadi produser musik di dance musik electronic ini bagian dari kayak depresi atau kekesalan gua lah karena band gua ga bisa jalan mulus. Akhirnya gua coba jalan sendiri aja deh. Karena kalo band kan nyatuin beberapa kepala ya pasti egonya banyak, kalo DJ so far apa yang ada di kepala gua bisa gua kerjakan,"
Tahun 2012 menjadi awal mula Whisnu Santika menjajakan kakinya di dunia DJ. salah satu cafe di bilangan Kemang, Jakarta Selatan menjadi saksi sejarah bagaimana seorang Whisnu Santika memulai karirnya sebagai seorang DJ.
berbicara tentang inspirasinya dalam bermusik, pria lulusan jurusan Ilmu Komunikasi Bina Nusantara ini mengaku jika Diplo dan Major Lazer menjadi inspirasi utamanya dalam bermusik.
"Gua pertama kali nge-DJ itu tahun 2012, terus dari awal gua udah denger nih musik-musik yang genre-nya yang gua mainin ini, ada kayak Diplo, Tiesto, pada masa itu ya di tahun 2012, Major Lazer. Jadi kalo bisa dibilang inspirasinya dari mana, yang pasti Diplo sih, dan Major Lazer,"
Harapan Untuk para DJ dan Produser Indonesia
Whisnu Santika kini mendapatkan kesempatan yang besar untuk tampil di salah satu festival musik terbesar di dunia. Bukan yang pertama, namun diharapkan Whisnu bukanlah yang terakhir.
"Yang pasti jangan pernah takut sih, kalo lo punya karya, keluarin aja, rilis aja, karena gua ngeliat banyak DJ atau produser Indonesia tuh kayak kurang pede, gak yakin sama yang dia punya, gak yakin sama skill dan kemampuan yang dia punya. jadi, yang pertama itu dulu sih, gas dulu aja terus. Lo keluarin karya, boleh percaya diri tapi jangan over, dan yang pasti harus konsisten," Ujar Whisnu Santika.
