Jika kalian pecinta musik indie, khususnya band Fourtwnty, nama Ari Lesmana mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, di balik visual menarik dan konsep panggung yang apik, ada sosok lain yang turut berperan besar. Mari kita berkenalan lebih dekat dengan Creative Director Fourtwnty, Vicko Jonanda a.k.a Vicko Jo yang membawa visi dan estetika unik ke dalam karya-karya mereka.
Sebelum Fourtwnty: Awal Karier Sang Kreatif
Sebelum bergabung dengan Fourtwnty, Vicko telah mengasah bakatnya di berbagai tempat. Ia pernah bekerja di brand lokal dan event organizer sebagai bagian dari tim kreatif, mengembangkan program dan konsep digital branding. Selain itu, ia juga sibuk berwirausaha di bidang retail, mengembangkan konten visual seperti desain grafis, video, dan foto promosi. Pengalaman inilah yang membentuk dasar kreativitasnya. "Pengalaman ini sangat berharga dan membantu saya dalam membentuk visi kreatif yang kuat," ujar Vicko.
Lahirnya SAA: Dari Ketidaksengajaan Menjadi Ikonik
SAA, yang merupakan singkatan dari “Seadaadanya”, lahir dari momen ketidaksengajaan di tahun 2016. Ketika itu, ia bersama Ari Lesmana harus cepat-cepat memberi nama untuk salah satu program di channel YouTube Fourtwnty. Program ini awalnya berisi rekaman video perjalanan, live unplugged, dan panggung di berbagai kota. Meskipun dengan peralatan terbatas, semangat untuk terus berkarya menjadi motivasi utama. "Nama Seadaadanya muncul karena saat itu kami hanya memiliki peralatan yang terbatas, tapi kami tetap ingin menghasilkan konten yang bermakna," jelas Vicko.
Saat ditanya tentang transisi ke peran Creative Director, ia merasa tidak ada perbedaan signifikan. Kunci utamanya adalah memiliki ide dasar yang kuat untuk konsep, yang kemudian diselaraskan dengan tim sebelum dieksekusi. Yang sedikit berbeda mungkin adalah perannya dalam mekanisme lapangan, di mana ia juga ikut terlibat dalam pengaturan lighting dan visual saat Fourtwnty tampil off-air. "Mungkin yang berbeda adalah mekanisme di lapangan, di mana saya juga terlibat langsung dalam pengaturan lighting dan visual," kata Vicko.
Proses Kreatif: Dari Ide Liar Hingga Kolaborasi Tim
Proses kreatifnya seringkali berawal dari ide-ide spontan yang dieksekusi untuk kesenangan semata. "Kami selalu memulai dari ide spontan dan mengeksekusinya dengan semangat untuk bersenang-senang," ujar Vicko. Dari video lirik hingga live unplugged, semuanya berawal dari momen spontan. Namun, seiring berjalannya waktu, terutama setelah tahun 2017 ketika YouTube menjadi platform yang menghasilkan pendapatan, pendekatannya tetap sama: For Fun! Dengan tim yang solid, brainstorming dan screening menjadi bagian rutin untuk menjaga kreativitas tetap segar.
Sebagai Creative Director, tantangan terbesarnya bukan hanya dalam menghasilkan karya yang berkelas, tetapi juga menjaga hubungan baik dan visi bersama tim. "Tantangan terbesar adalah menjaga solidaritas dan visi bersama tim, karena banyak kepala berarti banyak ego," kata Vicko. Menyatukan visi dan misi di antara berbagai divisi adalah kunci untuk menciptakan output yang maksimal. Ketika semua anggota tim memiliki visi yang sama, eksplorasi dan eksperimen menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Setiap karya pasti dipengaruhi oleh pengalaman dan momen tertentu. Dalam menciptakan konsep untuk band, ia selalu memposisikan dirinya sebagai bagian dari band tersebut. Dengan begitu, setiap tindakan dan keputusan yang diambil lebih terarah dan sesuai dengan visi band.
Proyek Lain dan Eksplorasi Kreatif
Selain Fourtwnty, Vicko juga terlibat dalam berbagai event musik dan festival, baik di dalam maupun luar negeri. Nusa fest adalah salah satu festival musik di Malaysia yang dipegang oleh Vicko Jo dan tim kreatifnya. Ada pula beberapa projek besar yang langsung di-handle oleh Vicko sebagai Creative Director: Neptunes Present dari Malaysia, Aina Abdul konser di Singapura, Air Supply di Solo, Muse di Malaysia, dan beberapa festival berskala nasional yang sukses besar.
Pengalaman ini memperkaya wawasannya dan memberikan inspirasi baru untuk terus berkarya. Vicko sedikit banyak juga memiliki banyak projek untuk bersenang-senang sebagai hiburan pribadi, dan tidak untuk mencapai ekspektasi tinggi. Di waktu luang, Vicko kerap mengerjakan projek electronic music yang sudah dirilis di Bandcamp. Terkadang, ia bersama teman-temannya membuka wadah untuk party kecil-kecilan dalam sebuah collective dengan output live session. Kini, Vicko tengah menjalani proses pembuatan EP (Extended Play) untuk band terbarunya. "Saya senang bereksperimen dengan musik elektronik di waktu luang, ini adalah cara saya untuk tetap kreatif," ungkap Vicko.
Tekanan untuk terus berinovasi selalu ada, tetapi ia menghadapinya dengan santai. Baginya, kreativitas visual hanyalah bumbu pelengkap. Yang terpenting adalah pesan yang ingin disampaikan. Ketika mengalami blok kreatif, ia memilih untuk beristirahat dan mencari ketenangan, seringkali dengan menghabiskan waktu di alam bersama keluarga.
Ambisi dan Proyek Masa Depan
Meskipun sudah banyak terlibat dalam proyek besar, Vicko masih memiliki ambisi untuk menjalankan event sendiri dengan konsep yang unik. Mimpinya adalah menciptakan acara yang menggabungkan berbagai aspek seni dan musik, didukung oleh brand yang sejalan dengan visinya.
Mengagumi banyak seniman dan desainer lain yang menginspirasi karyanya, setiap individu memiliki taste dan perspektif yang berbeda, yang bisa menjadi sumber inspirasi untuk terus berkarya. Dalam perjalanan kariernya, Vicko Jo telah menunjukkan bahwa dengan semangat dan dedikasi, kreativitas bisa membawa kita melampaui batasan-batasan yang ada. Dari ide spontan hingga konsep yang matang, setiap langkahnya adalah refleksi dari passion dan cinta pada seni dan musik.