Dua tahun setelah berhasil keluar dari belenggu conservatorship dari ayahnya, pop star Britney Spears akan segera menerbitkan buku memoir mengenai kehidupannya yang penuh ironi selama bertengger di puncak industri musik. Memoir berjudul "The Woman in Me" itu akan terbit pada Selasa (24/10) waktu setempat, dan tersedia di 20 negara dengan 10 bahasa.
Bahkan sebelum rilis, kutipan menghebohkan dari buku tersebut telah menjadi bahan berita. Terutama, pengungkapan bahwa Spears terpaksa menggugurkan kandungannya ketika berkencan dengan sesama popstar dan kawan kecilnya, Justin Timberlake, dari tahun 1999 hingga 2002.
"Jika keputusannya ada padaku, aku tidak akan pernah melakukan aborsi tersebut," tulisnya. "Hal itu adalah salah satu hal paling menyakitkan yang pernah aku alami dalam hidupku."
Selain teaser menghebohkan yang membuat orang makin penasaran tersebut, para penerbit merahasiakan isi buku tersebut. Dikabarkan Simon & Schuster membayar lebih dari US$15 juta (lebih dari Rp238 miliar) untuk hak penerbitan buku tersebut. Diperkirakan mereka akan segera balik modal karena bahkan sebelum terbit buku ini telah bertengger di puncak tangga pra-jual Amazon Amerika Serikat.
Dikabarkan, Spears mengalami pergulatan emosi luar biasa---sedih, emosional, namun juga senang dan bersemangat, dalam proses pembuatan buku ini. Karenanya, ia hanya sanggup merekam sebagian kecil dari buku tersebut untuk audiobook, sementara sisanya direkam oleh aktris Michelle Williams.
Kehidupan yang penuh naik turun
Britney Spears datang dari keluarga sederhana di Louisiana, namun mencapai kesuksesan sebagai artis cilik di The Mickey Mouse Club dengan calon-calon bintang lainnya seperti Christina Aguilera dan Ryan Gosling.
Di tahun 1998, di usia 16 tahun, ia menjadi salah satu perempuan paling terkenal di dunia setelah merilis "...Baby One More Time", lagu pop ikonik yang terjual lebih dari 10 juta kopi. Album-albumnya, termasuk "Oops!...I Did It Again" dan "In the Zone" terjual berjuta-juta kopi, sementara konsernya di seluruh dunia selalu sukses.
Drama kehidupan Spears mulai tersorot media ketika di tahun 2007 ia mencukur rambutnya di depan publik dan menyerang paparazzi. Setelahnya, ayahnya, Jamie Spears, mulai mengambil kendali secara hukum atas kehidupan dan keuangannya. Ayahnya bahkan mengendalikan karirnya, serta menentukan apakah Spears boleh menemui anaknya atau menikah lagi.
Ketika hal ini tercium publik, para penggemarnya mengorganisir kampanye #FreeBritney, ditambah investigasi media, akhirnya pengadilan menyingkirkan hak ayahnya sebagai wakil dan pendamping legalnya pada September 2021. Dilaporkan, Spears kini tidak lagi bersilaturahmi dengan keluarganya.