Dua aktor peraih penghargaan Reza Rahadian dan Laura Basuki dipertemukan kembali dalam film thriller Berbalas Kejam (2023) besutan sutradara Teddy Soeriaatmadja. Berbeda dengan kerjasama pertama mereka di 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010) yang bernuansa percintaan, di Berbalas Kejam mereka ditantang untuk mengaduk-aduk berbagai lapisan emosi yang gelap dan depresif.
“Kami banyak membahas tentang journey karakter ini bersama Mas Teddy gitu. Bentuk depresi yang seperti apa. Bentuk kehilangan yang bagaimana. Dan itu mempermudah saya untuk kembali mengolah perasaan-perasaan apa yang kira-kira dibutuhkan oleh tokoh Adam,” kata Reza dalam wawancara eksklusif bersama Volix pada Rabu (15/2).
Reza memainkan tokoh utama, Adam Gunawan, seorang arsitek yang hidupnya tiba-tiba hancur ketika segerombolan perampok membunuh anak istrinya di depan matanya. Adam dirundung trauma selama dua tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menemui ahli kejiwaan, Amanda, yang diperankan oleh Laura Basuki.
Memainkan peran Adam membutuhkan character study yang tidak main-main, sehingga Reza harus menjalani proses diskusi dan pendalaman yang cukup rumit bersama sang penulis-sutradara, Teddy Soeriaatmadja. Apalagi, Reza tidak mau mencomot hasil peran aktor lain dari film lain untuk dia jadikan referensi berakting.
“Saya menghindari sekali mencari referensi lewat film. Terutama [saya menghindari mencontoh] aktor lain karena saya tahu saya nggak akan mungkin bisa mencapai apa yang mereka capai. Jadi itu big no no [...] Berangkatnya lagi-lagi dari hasil diskusi antara Mas Teddy dengan saya,” ujarnya. Selain itu, Reza memuji penampilan Laura Basuki sebagai lawan main yang mampu memantik dirinya untuk mengeluarkan akting yang pas untuk adegan-adegan yang penuh kedalaman emosi.
“Jadi saya justru kebantu sama Laura. Waktu adegan-adegan bersama Laura tuh saya sangat terbantu karena reaksi yang Laura berikan, aksi yang Laura berikan,” ujarnya rendah hati, “Jadi banyak elemen pendukungnya. Saya nggak berdiri sendiri.”
Sementara, Laura Basuki menganggap tokoh Amanda adalah karakter yang sangat menyenangkan untuk dimainkan, dan memberinya kepuasan tersendiri ketika memerankannya.
“Ketika aku pertama kali baca skenarionya aku langsung jatuh cinta dengan karakter Amanda dan langsung bisa ngebayangin peran ini mau diapain [...] Mas Teddy yang backgroundnya juga psikologi [juga banyak membantu untuk menemukan] layer-layer yang bisa ditaruh di setiap kata-kata yang Amanda keluarkan,” ujarnya. “Jadi walaupun kata-katanya simple tapi [...] ada maknanya ketika dia mengeluarkannya. Dengan tatapan matanya, dengan nada suaranya… rasanya setiap kata jadi berarti.”
Tokoh Amanda juga tidak terjebak dalam trope yang kerap menimpa tokoh perempuan dalam film thriller. Bukan menjadi damsel in distress yang harus diselamatkan, bukan pula menjadi pembunuh kejam berdarah dingin yang menjadi asisten penjahat utama, Amanda di sini menjadi anchor of goodness yang turut mempengaruhi tindak-tanduk tokoh Adam.
“Mas Teddy lah yang [...] meletakkan tokoh perempuan pada perspektif yang tidak umum dalam genre ini. Dan menurut saya salah satu kemampuan luar biasa dari seorang Laura Basuki adalah ketika mampu memberikan [...] bobot emosi yang sangat beragam tanpa terlalu banyak merubah bentuk ekspresi atau pun gesturnya. [...] Amat sangat sulit untuk bisa mendeliver karakter yang tidak diberikan ruang terlalu banyak untuk bergerak [...] atau mengeksplorasi ruang dengan lebih banyak,” Reza memuji sutradara dan lawan mainnya.
Takaran emosi yang pas
Thriller adalah genre film yang cukup jarang diproduksi oleh industri perfilman tanah air. Situs filmindonesia.or.id mencatat ada 11 judul film drama dan 8 film horor yang dirilis di tahun 2023. Sementara, hanya ada 3 film thriller yang tercatat di situs tersebut di tahun ini. Lebih jauh lagi, menurut catatan Lokadata, di tahun 2017 ada 68 judul film drama yang dirilis, 26 judul film komedi, dan 22 judul film horor. Padahal, menurut survey dataindonesia.id di tahun 2022, genre laga adalah favorit para penonton dalam negeri, diikuti komedi, dan drama. Genre thriller berada di urutan ke-8 genre paling favorit penikmat sinema. Data-data ini menunjukkan thriller belum menjadi genre yang familiar bagi ekosistem perfilman Indonesia.
Menurut Reza, kerumitan memproduksi film dengan genre ini adalah bagaimana memberi takaran emosi yang pas di setiap level psikologis yang dialami oleh karakter. Menurutnya, sineas kerap tergelincir kecenderungan untuk memberi ledakan emosi yang berlebihan dalam tokoh-tokoh film thriller.
“Yang paling menarik adalah ketika hal-hal yang ditampilkan itu tidak overrated. Kemudian, dramaturg dari cerita dan karakter yang ditampilkan juga tidak overrated,” ujarnya. “[Ketika] mengeksplorasi rasa sedih, rasa marah, jadi di-push, [ada] dorongan [untuk menunjukkan emos-emosi ini] sebesar mungkin. Tanpa bisa memilih bentuk tangis atau bentuk amarah yang seperti ini tuh terjadi pada level psikologis yang seperti itu. Itu rumit dan hanya sutradara yang memang peka sekali pada kerumitan itu yang bisa mengeksekusi ini dengan amat baik.”
Menurut Laura, amat penting untuk memahami karakter sebagai manusia yang utuh dengan kejiwaan yang kompleks.
“[Harus] humanis juga. Nggak yang 100 persen jahat, 100 baik baik. Manusia tuh kan nggak ada yang 100 persen putih dan hitam ya. Pasti ada [alasan] kenapa dia jahat. Kenapa dia ga selalu baik. Lebih masuk akal gitu lah di kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya.
Menurut Reza, amat penting baginya melihat tokoh Adam dalam Berbalas Kejam sebagai manusia yang utuh.
“Kami sama-sama sepakat [...] bagaimana [merancang] Adam menjadi manusia. Nggak jadi hero,” pungkasnya.Berbalas Kejam produksi Tiger Wong Entertainment telah tayang di Prime Video mulai 16 Februari 2023. Selain Reza Rahadian dan Laura Basuki, film ini juga dibintangi oleh Yoga Pratama, Kiki Narendra, dan Irgi Fahrezi.