Swiss mengembalikan tiga mumi berusia ratusan tahun ke Bolivia pada Senin (20/11). Mumi-mumi tersebut diambil tanpa persetujuan dari penjaga tradisionalnya pada masa kolonial.
Ketiga mumi tersebut terdiri dari dua orang dewasa dan seorang anak kecil yang dimumikan dalam posisi meringkuk. Diperkirakan, mereka berasal dari daerah dataran tinggi Coro Coro yang letaknya lebih dari 4000 meter di atas permukaan laut. Menurut catatan museum, ketiganya dimumikan menurut tradisi pemakaman suku dari era pra-Columbian, artinya sebelum Christopher Columbus tiba di benua Amerika di akhir abad 15.
Ketiga mumi tersebut direstitusi kepada Bolovia, diwakili Menteri Budaya dan Dekolonisasi, Sabina Orellana Cruz, dalam sebuah upacara di Museum Etnografi Jenewa.
"Hari ini, kita bersatu kembali dengan akar leluhur kita," ujar Cruz kepada AFP setelah upacara tersebut. Menurutnya, restitusi adalah bagian dari upaya dekolonisasi. Ia juga memuji upaya negara-negara Eropa modern yang mengembalikan artefak dan jenazah manusia yang dirampok selama masa kolonial untuk koleksi museum.
Upacara tersebut dilakukan setelah muncul gerakan oleh institusi-institusi Barat yang mengembalikan artefak-artefak yang dirampok atau diambil dengan cara penipuan oleh para arkeolog atau kolektor kolonial.
"Yang kita saksikan sekarang, lebih daripada restitusi, adalah perbaikan etika," direktur museum, Carine Ayele Durand, mengatakan dalam pidatonya.
Museum Etnografi Jenewa telah memutuskan sejak tahun lalu bahwa mereka tidak akan lagi memamerkan koleksi yang mereka miliki tanpa izin komunitas asalnya.
Durand menambahkan bahwa jenazah manusia kerap kali dipamerkan di museum dan dianggap sebagai sekedar objek saja. Banyak komunitas menyuarakan kekhawatirannya dan menginginkan mumi-mumi tersebut dikembalikan ke fitrahnya sebagai manusia.
Proses tersebut membutuhkan penelusuran biologis jenazah tersebut, termasuk penelusuran kembali garis keturunannya, serta kemungkinan-kemungkinan untuk penguburan mereka secara tradisional menurut kepercayaan komunitas aslinya.
Sebelum upacara restitusi di hari Senin, mereka telah mengembalikan jenazah seorang Maori ke Selandia Baru pada 2014. Mereka akan melakukan satu lagi upacara pengembalian mumi di waktu dekat.