'}}
Apa Singkatan Batik, Sudah Tahu Belum?
October 14, 2024

Batik yang telah diakui UNESCO sebagai lambang budaya Indonesia ternyata merupakan singkatan. Lalu apa kepanjangan Batik? Yuk kita bahas tentang singkatan Batik dan temrukan arti di balik nama kain khas Indonesia ini.

Batik memiliki arti sebuah karya seni yang dihasilkan secara langsung oleh tangan manusia atau handmade. Dari beberapa sumber yang berbeda, pengertian Batik juta berbeda-beda. 

Dikutip dari buku Warisan Budaya Batik oleh Dena Rizqia, Batik dihasilkan melalui proses gambar pada sebidang kain dengan menggunakan canting dan lilin malam. Hasilnya, sebuah karya seni yang sangat indah.

Sementara menurut buku Aplikasi Metode Pewarnaan Batik Non Kimia Berbasis Kolaboratif-Partisipatif oleh Dra Giyah Yuliari, dkk,  Batik diartikan sebagai kain bergambar yang berasal dari kain mori (kain putih polos).

Kain tersebut kemudian dibuat gambar dengan cara menuliskan lilin dan diproses hingga menjadi pakaian yang bernilai tinggi. Batik merupakan warisan budaya yang sangat berharga dan asli dari leluhur orang Indonesia. 

Batik memiliki nilai-nilai budaya yang berbeda dari setiap wilayah. UNESCO telah mengakui batik menjadi simbol identitas budaya Indonesia sekaligus warisan leluhur Indonesia pada tahun 2009.

Setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Untuk memperingati hal ini, berbagai acara dan kegiatan biasanya digelar untuk melestarikan budaya Batik.

Baca Juga: Tren Fashion yang Tidak Pernah Ketinggalan Zaman

Singkatan Batik

Kata Batik sudah sangat familiar di telinga rakyat Indonesia, dan mungkin orang-orang di berbagai belahan dunia. Namun mungkin belum banyak yang tahu bahwa Batik ternyata adalah singkatan atau akronim Bahasa Jawa.

Ternyata batik berasal dari kata dalam Bahasa Jawa yaitu amba dan titik. Amba dalam Bahasa Jawa diartikan sebagai menulis dan titik memiliki makna sama seperti Bahasa Indonesia yaitu titik.

Dalam tradisi pembuatan Batik, pola-pola pada kain dibuat dengan cara menuliskan titik-titik atau corak tertentu. Pola itu dibuat dengan menggunakan canting dan malam (lilin) sebagai alat utamanya.

Proses ini mencerminkan cara tradisional pembuatan Batik yang tak mudah. Pembuatan Batik memerlukan ketelitian tinggi, kesabaran, sekaligus keahlian yang diwariskan secara turun-menurun.

Karena itu, Batik bukan hanya sebuah kain bermotif. Batik merupakan karya seni dan karya budaya yang mengandung nilai sejarah, spiritualitas, dan ekspresi keindahan.

Baca Juga: Didiet Maulana Tampilkan Tenun Indonesia di New York Fashion Week

Sejarah Batik

Pada zaman kerajaan di Tanah Jawa, kegiatan membatik biasanya hanya dilakukan oleh keluarga Kerajaan. Diartikan sebagai simbol kerohanian yang memerlukan kesabaran, pemusatan pikiran dan kebersihan jiwa.

Tak heran jika corak pada batik memiliki sarat akan makna dengan simbol tertentu. Kain batik memiliki berbagai corak yang berbeda dengan makna sakral serta doa dan harapan bagi orang yang memakainya.

Semua makna tersebut terukir indah pada bidangan kain seperti Batik parang, Kawung, Sekar Jagad dan lainnya. Masing-masing corak Batik memiliki makna kehidupan dan sejarah dari suatu wilayah tertentu.

Seiring perkembangan zaman, membatik berubah menjadi mata pencaharian bagi sebagian masyarakat di Jawa. Berbagai macam corak dan warna Batik juga ada yang dipengaruhi unsur budaya dari luar.

Seperti halnya batik Surakarta dan Yogyakarta yang menjadi pusat batik di Pulau Jawa dipengaruhi oleh kehidupan keraton. Batik ini berbeda dengan Batik pesisir.

Karena wilayah pembuatannya berada di pesisir Utara Pulau Jawa seperti Lasem, Cirebon, Bakaran, Madura, dan Indramayu, telah terpengaruh budaya pedagang. Sementara Batik Bali dipengaruhi Hindu.

Namun rata-rata motif batik Nusantara menampilkan budaya serta unsur alam dari wilayah masing-masing. Selain itu, corak-corak pada Batik juga melambangkan falsafah hidup dari masyarakat setempat.

Baca Juga: “Fashion Aneh” yang Bermunculan di Awal 2023

Perbedaan Batik Tradisional dan Batik Modern

Karakteristik Batik juga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Dikutip dari Modul Batik Monokromatik untuk SD Kelas V oleh Yeni, Fisnani, dkk, berikut perbedaan ciri-ciri batik:

  • Ciri-ciri Batik Tradisional

1. Pada bagian coraknya memiliki makna simbolik

2. Ada beberapa variasi hias corak batik seperti motif barong, ular, geometris dan lain sebagainya

3. Warna yang digunakan cenderung gelap, seperti warna hitam, coklat tua dan putih dengan corak gelap

4. Motif yang ditampilkan pada batik umumnya membawa ciri khas dari daerah asalnya

  • Ciri-ciri Batik Modern

1. Bentuk corak dan polanya tidak memiliki arti dan makna khusus

2. Gambar hias utamanya lebih didominasi corak tumbuhan atau rangkaian bunga

3. Bagian motif atau polanya tidak menggambarkan ciri khas daerah asal

4. Pemilihan warna kain cenderung bebas, biasanya menggunakan warna cerah maupun gelap dengan variasi motif yang senada

Makna Batik di Era Modern

Di era seperti sekarang, Batik tidak hanya dipakai untuk acara-acara yang bersifat formal dan berhubungan dengan adat istiadat. Batik telah bertransformasi menjadi busana sehari-hari.

Batik dapat dipakai baik untuk acara resmi atau kasual seperti hangout bersama teman. Para desainer mode bahkan mengkolaborasikan Batik dengan potongan busana modern agar lebih diterima pasar yang lebih luas.

Dan kini, tak cuma baju yang memakai Batik. Beberapa fashion item seperti sepatu, aksesoris, tas, dan bahkan interior rumah juga memakai sentuhan Batik. Batik bukan sekadar kain tapi telah menjelma sebagai gaya hidup.

Namun Batik akan selalu menjadi karya seni yang memiliki nilai sejarah, nilai budaya, serta identitas Bangsa Indonesia. Jadi setiap mengenakan Batik, ingatlah bahwa ada kisah perjalanan budaya yang panjang di dalamnya.

Baca Juga: Erigo Hypnotized The American Market At New York Fashion Week Spring/Summer 2022


See other posts

'}}
Pengendara Mobil Mewah Cenderung Lebih Arogan Di Jalanan, Menurut Peneliti.
'}}
JOE BIDEN AND OTHER LEADERS ARRIVE IN BALI FOR THE G20
'}}
Four-day Workweek, What’s Good?