Sejak dilancarkannya gerakan demonstrasi massal mahasiswa-mahasiswa Amerika Serikat sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina, komunitas-komunitas mahasiswa di belahan dunia lain mulai mengikuti jejak yang sama termasuk kini di Eropa.
Berikut merupakan beberapa kawasan Eropa di mana mahasiswa-mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menuntut dibebaskannya Palestina dari cengkeraman militer Israel.
1. Inggris
Di Inggris, mahasiswa-mahasiswa mulai serempak melakukan unjuk rasa di beberapa universitas ternama seperti Oxford University, Cambridge University, University College London (UCL), Newcastle, dan beberapa lainnya.
Menanggapi aksi demonstrasi ini, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah mengundang beberapa perwakilan dari universitas-univeristas tersebut ke kantornya di Downing Street pada Kamis (9/5) untuk membahas situasi bersama.
Mereka berupaya untuk menenangkan keadaan sambil mencegah adanya tindakan anti-semitisme yang dapat terjadi terhadap warga-warga dan pelajar Yahudi di kawasan-kawasan tersebut.
“Kita akan selalu menjaga hak kebebasan berpendapat dan menggelar protes,” tulis Sunak di Times of London.
“Akan tetapi, sama pentingnya bagi pihak-pihak universitas untuk menjalankan tanggung jawab sebagai penegak toleransi, di mana aksi-aksi tersebut dilancarkan dengan rasa hormat bagi yang lain - dan di mana tiap mahasiswa dapat merasa aman, apapun kepercayaan dan latar belakangnya.”
2. Spanyol
Beralih ke Spanyol, para mahasiswa melancarkan aksi demonstrasi di University of Valencia dan sejumlah kawasan lain di Basque Country, Madrid, Andalusia, Catalonia, Navarra, dan Aragon.
Jordia Mir Garcia, sejarawan dari Autonomous University of Barcelona yang spesialisasi protes mahasiswa di Spanyol, menyatakan bahwa aksi-aksi tersebut merupakan sebuah reaksi terhadap rangkaian protes yang terjadi di Amerika Serikat.
“Ini semua terjadi karena digelarnya aksi-aksi demonstrasi di Columbia dan Los Angeles di Amerika Serikat,” tutur Garcia.
Garcia juga membandingkannya dengan aksi-aksi protes terdahulu dalam sejarah Spanyol. Ia menyatakan bahwa mereka memiliki peran penting dalam mengubah tatanan sosial negara di masa lalu, contohnya yaitu tumbangnya masa otoritarian Jenderal Fransisco Franco antara 1939 dan 1975.
“Pada 1966, sebuah gerakan mahasiswa independen terlahir dan memainkan bagian penting dalam gerakan menuju demokrasi dan akhir dari masa kediktatoran.”
3. Swiss
Aksi-aksi demonstrasi telah digelar di sejumlah universitas di Genewa, Zurich, dan Lausanne sepanjang awal Mei.
Mereka menyerukan pemutusan hubungan dengan institusi-institusi pendidikan Israel serta mengecam usaha pembungkaman yang dilakukan pihak universitas.
4. Belanda
Gerakan unjuk rasa di Belanda terjadi di University of Amsterdam, disusul oleh para mahasiswa di Utrecht University.
Ribuan mahasiswa berkumpul di halaman masing-masing universitas sambil menyerukan dukungan kepada Palestina dalam pengawasan pihak keamanan.
5. Prancis
Di Paris, aksi demonstrasi digelar di depan Sorbonne University. Para mahasiswa menuntut diakhirinya kerja sama dengan institusi-institusi pendidikan Israel serta diadakannya gencatan senjata di Palestina.
Aksi mereka mendorong pihak-pihak berwenang untuk menggunakan gas air mata terhadap para mahasiwa. Kepolisian masuk ke dalam kawasan universitas dan memaksa para mahasiswa untuk segera bubar.