NASA kembali melakukan studi ‘bedrest’ dengan mengadakan penelitian kepada sejumlah orang untuk rebahan di tempat tidur selama beberapa hari. Untuk penelitian ini, NASA bekerja sama dengan menggunakan fasilitas Deutsches Zentrum fur Luft-und Raumfahrt (DLR) dari Jerman. Kontrak studi ini bernilai $49.9 juta atau Rp714.096.445.000. Kontrak kerja studi ini dimulai pada 23 November 2021 dan diperpanjang hingga 31 Desember 2025.
NASA mencari subjek untuk penelitian ini dengan ketentuan bisa berbahasa Jerman, usia 24-55 tahun, tidak merokok dan tinggi 153-190 cm. Masing-masing subjek yang terpilih aman dibayar Rp178 juta. Para subjek akan dipelajari selama 59 hari, termasuk 15 hari aklimatisasi, 30 hari istirahat di tempat tidur dan kemudian 14 hari istirahat dan "rehab astronot.” Selama 30 hari, orang yang diuji harus berbaring dalam posisi kepala 6 derajat. Penelitian berikutnya akan berlangsung di Fasilitas Penelitian Medis Aerospace :envihab pada musim semi 2023.
Menurut dlr-probandensuche.de, studi ini akan membantu para ilmuwan untuk mengembangkan tindakan pencegahan yang lebih efektif untuk memastikan kesejahteraan para astronot dalam misi jangka panjang di masa depan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), di bulan atau di Mars.
Penelitian ini sebelumnya pernah dilakukan di tahun 2019 dan bertujuan untuk melihat bagaimana tubuh beradaptasi dengan keadaan tanpa bobot. Selama studi ‘bedrest,’ peneliti mempelajari efek pergeseran cairan dalam tubuh relawan serta dampaknya terhadap tulang dan otot jika berhari-hari dalam keadaan tanpa bobot atau rebahan.
Penelitian di tahun 2019 melibatkan 24 relawan yang bersedia untuk rebahan, termasuk saat makan, berolahraga dan bahkan mandi dengan posisi kepala tertunduk seolah-olah mereka berada di luar angkasa selama 60 hari.