Polemik kasus pedofilia dan perdagangan orang yang berpusar pada Jeffrey Epstein memasuki babak baru. Beberapa dokumen pengadilan yang tadinya tertutup untuk publik dibuka awal minggu ini, mengungkap beberapa nama besar yang menjadi tamu "langganan" di pulau milik financier bermasalah ini. Salah satu nama yang mengejutkan adalah Stephen Hawking, ilmuwan kondang ahli kosmologi asal Inggris yang selama hidupnya harus duduk di kursi roda karena menderita penyakit langka amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
Sejak usia 21 tahun, Stephen Hawking menderita kelumpuhan motorik dan kemunduran kemampuan bicara. Ia duduk di kursi roda canggih sepanjang sisa hidupnya, berkomunikasi lewat teknologi "Equalizer", komputer dengan bank kata-kata dan frasa yang bisa ia pilih. Dengan keterbatasan fisik tersebut, publik tercengang ketika namanya disebut dalam dokumen tersebut, dan diduga terlibat dalam "orgy bersama anak-anak di bawah umur" di pulau pribadi Epstein.
Epstein tersangkut kasus pedofilia dan perdagangan manusia bersama kekasihnya Ghislaine Maxwell. Pada 2015 Epstein diselidiki setelah dituduh melakukan kekerasan seksual kepada seorang gadis berusia 14 tahun. Polisi kemudian menemukan Epstein telah melakukan kekerasan seksual pada setidaknya 36 anak perempuan. Anak-anak tersebut dibawa ke pulaunya di wilayah Karibia, dan dipaksa berhubungan seksual dengan para "pelanggan"-nya. Nama-nama pelanggan yang tersangkut antara lain mantan presiden AS, Donald Trump dan Bill Clinton, juga pangeran Inggris, Prince Andrew. Epstein ditemukan meninggal dunia di dalam sel penjaranya pada 2019.