Pemerintah kota Luleå di Swedia menghimbau para warganya untuk saling sapa dan lebih ramah kepada satu sama lain. Mereka melancarkan kampanye "Säg hej!" untuk mendorong para warganya saling mengucapkan "Hai!" ketika berpapasan.
Kota Luleå adalah sebuah kota kecil dengan penduduk sekitar 80.000 orang. Kota ini disinyalir menjadi kota dengan penduduk paling interovert, dengan individu-individu yang lebih suka menyendiri dibanding berkegiatan bersama. Kampanye "Säg hej!" dijabarkan lewat laman resmi lengkap dengan video yang menampilkan orang-orang saling bertegur sapa. Video tersebut dilengkapi pesan himbauan seperti di bawah ini:
"Menyapa tetangga adalah hal remeh, namun penelitian membuktikan bahwa hal ini bisa berkontribusi kepada ikatan sosial yang lebih kuat serta memberi dampak positif kepada kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan."
Selain di website dan media sosial, pesan-pesan kampanye ini terpampang di gedung-gedung sekolah dan papan jalanan.
Luleå terletak 150 km di selatan Lingkaran Arktik di Kutub Utara. Ketika musim dingin, matahari hanya bersinar 3 jam tiap hari di wilayah tersebut. Pada bulan Desember temperatur bisa mencapai minus 10 derajat Celcius. Keadaan yang super dingin ini membuat para penduduk mendekam di rumah yang hangat, dan jarang bertemu tetangganya.
Dikutip dari AFP, Asa Koski, ahli strategi sosial yang menggarap kampanye ini, mengatakan bahwa orang Swedia memang cenderung lebih tertutup karena keadaan iklimnya membuat nongkrong di luar menjadi lebih sulit.
"Swedia amat berbeda dengan Spanyol, di mana penduduknya suka duduk di luar dan saling mengobrol, sehingga ada kehidupan kolektif di luar rumah," ujarnya. "Padahal kami juga butuh terhubung dengan satu sama lain. Semoga kampanye ini bisa membantu warga untuk membangun relasi."