Sekitar 50 institusi pendidikan telah didirikan di La Defense, area perkantoran yang terdiri dari gedung-gedung pencakar langit, yang didapuk sebagai gerbang modernisasi di pinggiran kota Paris.
Lockdown akibat pandemi membuat kantor-kantor kosong dan sebagian besar perusahaan masih memperbolehkan sebagian karyawannya untuk bekerja dari rumah. Akibatnya, terjadi penurunan jumlah staf yang bekerja dari kantor. Area ini pun belum sepenuhnya pulih dari terjangan pandemi, sama seperti banyak kawasan bisnis lain di seluruh dunia.
Pandemi mengajarkan banyak orang bahwa bekerja dari rumah lebih murah dan efisien, namun hal ini juga menyebabkan banyak startup yang menyewakan gedung kantor bangkrut. Tidak terkecuali perusahaan penyewaan ruang kantor terkenal asal AS, WeWork.
La Defense pun memiliki banyak ruang kantor yang kosong, apalagi karena masih ada sejumlah gedung baru yang sedang dibangun. Akhirnya, kawasan bisnis ini banyak menawarkan ruangannya kepada sekolah-sekolah dan universitas.
“Ada banyak universitas yang hadir di La Defense sejak lama, namun perkembangannya meningkat pesat dalam 10 hingga 15 tahun terakhir,” kata Pierre-Yves Guice, kepala Paris La Defense, sebuah lembaga publik yang mengelola kawasan bisnis, seperti dikutip dari AFP.
Selama beberapa bulan terakhir, kawasan tersebut telah menunjukkan gelagat untuk transformasinya menjadi kawasan mahasiswa, kata Guice.
Sekitar 70.000 mahasiswa kini hadir La Defense untuk hidup dan belajar.
Beberapa sekolah swasta dari wilayah Prancis lainnya membuka cabang di La Defense untuk menunjukkan kehadirannya di ibu kota.
"Sangat penting untuk hadir di La Defense, karena di sini ada banyak perusahaan dan menjadi kawasan bisnis terkemuka di Eropa," Florence Legros, kepala ICN Business School, mengatakan. Institusi tersebut, yang aslinya berada di kota Nancy, membuka kampus di La Defense pada tahun 2018.
Selain itu, para mahasiswanya melihat keuntungan untuk belajar di kawasan bisnis.
“Cita-cita saya bekerja di bank, jadi saya tidak ragu. Saya langsung memilih La Defense,” Matteo Buonamici, 24, mahasiswa Italia di sekolah pascasarjana bisnis IESEG.
“[Sekolah di] Paris amat penting untuk mengisi resume,” katanya.
Omnes Education, asosiasi pendidikan yang terdiri 15 institusi pendidikan tinggi, membuka kampus di La Defense pada September 2022, juga dengan tujuan mendekatkan mahasiswanya dengan perusahaan.
“Saat siswa berada di kelas, mereka dapat melihat manajer bekerja melalui jendela yang berlawanan,” kata Christophe Boisseau, kepala sekolah bisnis ESCE.
Ia mengatakan ada “efek peniruan” ketika mahasiswa berasimilasi dengan budaya bisnis.
Bekerja dan belajar, bukan bermain dan belajar
Caroline Nachtwey, makelar komersial CBRE, mengatakan bahwa kuliah di kawasan bisnis meningkatkan prospek kerja bagi siswa, sekaligus juga menguntungkan bagi sekolah karena biaya sewa properti lebih murah dibandingkan di pusat kota Paris.
Pemilik gedung perkantoran menyambut baik masuknya universitas karena semakin sulitnya menemukan penyewa baru sejak pandemi ini.
Universitas “...adalah klien yang sangat serius, yang membuat kontrak jangka panjang dan membayar tepat waktu”, kata Nachtwey.
Akan tetapi, area tersebut perlu beradaptasi lebih lanjut.
“Ada hal-hal yang kurang dalam menjadikan kampus ini sebagai kampus sesungguhnya dengan pengalaman dan layanan lengkap bagi siswa yang memang diinginkan oleh sekolah,” kata Guice.
Sedikit sulit bagi mahasiswa untuk mendapatkan makanan murah di kawasan bisnis. Selain itu, tempat hiburan yang sesuai dengan budget mahasiswa juga masih minim.
“Fasilitas olah raga, tempat makan, tempat rekreasi, dan perumahan merupakan empat permasalahan yang perlu diatasi,” kata Guillaume de Rendinger, kepala kampus La Defense IESEG.
Untuk mengatasi masalah ini, biasanya kampus mencoba memenuhi kebutuhan mahasiswanya dengan mengadakan fasilitas.
Selain ruang kelas yang terhubung dan canggih, gedung Omnes Education di La Defense menawarkan kafetaria, area rekreasi dengan permainan arcade dan meja pingpong, banyak sofa untuk bersantai, dan teras luar ruangan.