'}}
Erix Soekamti dan Jogja MMA Prakarsai Jogja Gelut Day Sebagai Ajang Ekspresikan Diri Warga.
April 15, 2022

Erix Soekamti bersama Jogja Mixed Martial Arts (MMA) membentuk ajang Jogja Gelut Day. Ajang ini diperkenalkan melalui akun Instagram pribadi Erix, Jogja MMA dan juga akun resmi Jogja Gelut Day itu sendiri.

Jogja Gelut Day akan diselenggarakan dengan mengikuti peraturan MMA dengan pengamanan lengkap yang mengacu pada aturan International Mixed Martial Arts Federation.

Tujuan dibuatnya Jogja Gelut Day ini adalah sebagai wadah aktualisasi diri bagi para remaja dan masyarakat Jogja agar tidak diekspresikan dengan cara yang salah seperti kejahatan jalanan atau klitih seperti yang sedang marak.

Pendaftaran telah dibuka sejak 12 April hingga 30 April nanti. Dalam waktu 2 hari, saat ini sudah ada 300 calon peserta yang terdaftar. Jogja Gelut Day terbuka untuk minimal umur 13 tahun. Pendaftar diwajibkan untuk mengatasnamakan pribadi, bukan geng ataupun bentuk kelompok lainnya. Peserta nantinya akan bertanding sesuai klasifikasi umur dan berat badan.

Pertandingan akan dilaksakan 3 tahap, pertama adalah babak penyisihan yang akan dilaksanakan pada 10-12 Juni 2022 yang dilakukan secara tertutup. Bagi peserta yang lolos babak penyisihan akan mengikuti training camp yang akan dilaksakan pada 16 Juni 2022 dengan harapan sesama peserta mendapatkan bekal yang tepat serta menumbuhkan tali persaudaran dan pertandingan yang sehat.

Babak seperempat dan semi final 100 besar secara terbuka akan dilaksakan pada tanggal 18-19 Juni 2022 dan final 50 besar pada tanggal 30 Juni 2022. Semua peserta akan mendapatkan sertifikat sebagai tanda apresiasi sudah memiliki mental yang berani untuk bertanding secara sehat. Bagi seluruh peserta yang lolos 50 besar akan mendapatkan medali. Dan bagi pemenang Jogja Gelut Day berhak mendapatkan uang bimbingan serta direkrut menjadi bibit unggul Jogja MMA.

Erix Soekamti sebagai salah satu inisiator menjelaskan melalui wawancara langsung bersama VOLIX. menyatakan bahwa tujuan diadakannya Jogja Gelut Day ini adalah untuk menjadi wadah aktualisasi diri.

“Kalo masalah pemberantasan klitih bukan ranah kami, pastinya itu merupakan tugas pemerintah dan aparat setempat. Disini kami sebagai wadah yang sehat untuk masyarakat mengekspresikan diri secara fair,” jelas Erik kepada Volix.

Tidak menutup kemungkinan Jogja Gelut Day ini juga menjadi wadah penyaring bibit unggul Indonesia yang kedepannya bisa menjadi atlet profesional dan membawa harum nama bangsa.


See other posts

'}}
The Indonesian Badminton Team Has Decided to Withdraw from the 2021 BWF World Championship.
'}}
KPI Finally Asked All TVs Not To Glorify Saipul Jamil’s Release.
'}}
TAHILALATS INTRODUCES COLLAB MENU WITH BORED AND HUNGRY IN CALIFORNIA