Baru-baru ini, dunia ilmiah dikejutkan dengan penemuan spesies belalang berwarna pink terang yang langka. Serangga tersebut ditemukan oleh seorang fotografer asal Wales, Inggris bernama Gary Phillips saat ia sedang berada di rumahnya. Ia berhasil mengambil beberapa foto serangga berkulit cerah tersebut.
Penemuan belalang pink tersebut ternyata juga sempat terjadi di Amerika Serikat, di mana seorang inspektur lingkungan asal Texas bernama Dirk Parker menemukan serangga tersebut saat sedang berjalan-jalan menyusuri hutan. Ia bahkan akhirnya membuatkan habitat khusus untuk serangga langka tersebut untuk melindunginya dari predator dan menamainya “Pinkie.”
Penemuan belalang tersebut langsung menangkap perhatian para ilmuwan dan penggemar serangga di seluruh dunia. Mereka memperkirakan bahwa penampilan unik belalang tersebut merupakan hasil dari mutasi genetik bernama erythrism yang menyebabkan pigmen kulit mereka menjadi cerah dan mencolok daripada gelap. Habitat mereka dapat ditemukan tempat umumnya belalang ditemukan. Namun, belalang dengan variasi warna tersebut memang tidak sering ditemukan.
Beberapa ahli menjelaskan bahwa kemungkinan untuk menemukan belalang tersebut hanya sebesar 1%. Kelangkaan ini disebabkan oleh alasan genetik yang telah disebutkan dan juga kemungkinan disebabkan oleh kulit cerah belalang yang menjadikannya target mangsa yang lebih mudah bagi para predator. Kecerahan warna kulit belalang tersebut tidak cocok untuk habitatnya yang sebagian besar berlokasi di rerumputan hijau.