Sabrina Carpenter, penyanyi dan aktris terkenal, baru-baru ini menuai kontroversi setelah bekerja sebagai barista di kedai kopi Blank Street Coffee, London. Aksi ini dilakukan dalam rangka promosi lagu barunya, "Espresso". Dalam penampilannya, Sabrina mengenakan pakaian mewah dari Fendi, yang memicu kritik dari penggemar. Banyak yang menilai bahwa aksinya sebagai 'cosplaying' atau berpura-pura menjadi pekerja biasa, dianggap tidak sensitif terhadap realitas kehidupan pekerja kelas bawah.
Di media sosial, beberapa penggemar mengecam tindakan Sabrina. Mereka berpendapat bahwa penggunaan pakaian mahal dan bekerja sementara sebagai barista hanya untuk promosi menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap kesulitan pekerja nyata. Salah satu pengguna Twitter menyatakan, "Ini sangat tidak sensitif. Pekerja barista berjuang dengan upah rendah dan kondisi kerja yang sulit, sementara Sabrina menganggapnya sebagai permainan."
Namun, ada juga penggemar yang membela langkah Sabrina. Mereka menganggap bahwa ini adalah bentuk promosi kreatif yang tidak bermaksud merendahkan pekerjaan barista. "Ini hanya cara lain untuk mempromosikan musiknya. Tidak perlu terlalu serius," ujar seorang penggemar di Instagram.
Menurut artikel dari The Mirror, aksi ini tidak hanya memancing reaksi negatif, tetapi juga meningkatkan perhatian terhadap lagu baru Sabrina. Meskipun demikian, kontroversi ini menunjukkan betapa sensitifnya publik terhadap isu-isu sosial dan bagaimana tindakan selebriti dapat dengan mudah dianggap kontroversial.