'}}
Profil Ryan Adriandhy, Sutradara Film Animasi Indonesia Terlaris ‘Jumbo’
April 8, 2025

Film animasi terbaru Indonesia, Jumbo, telah dirilis di bioskop sejak 31 Maret lalu dan telah menuai berbagai kesuksesan dari segi keuangan maupun reaksi penonton/kritikus. 

Hanya dalam 7 hari, Jumbo berhasil tembus angka satu juta penonton dan menjadi film animasi Indonesia pertama yang menoreh prestasi tersebut. Peminatnya pun semakin bertambah seiring hari berjalan dan reaksi positif di media sosial membludak.

Jumbo mengisahkan tentang seorang anak gemuk bernama Don yang menjadi bahan perundungan di kalangan anak-anak seumurannya di Kampung Seruni. Suatu hari, Don dan teman-temannya diminta bantuan oleh arwah cilik bernama Meri yang ingin dipertemukan kembali dengan arwah orang tuanya usai terpisah. Dari situ, Don terlibat dalam rangkaian petualangan yang menguji karakternya serta niatnya untuk menjadi lebih dari bentuk fisiknya yang “Jumbo”.

Jumbo tidak hanya menjanjikan kualitas animasi yang baik tapi juga cerita yang menyayat hati serta penuh pesan moral. Ini beserta aspek-aspek positif Jumbo lainnya berasal dari visi utama satu orang yang berperan besar dalam mengangkat Jumbo ke layar lebar: Ryan Adriandhy.

Profil Ryan Adriandhy

<em>Malam Minggu Miko via Kompas<em>

Ryan Adriandhy Halim lahir di Jakarta pada 15 Juni 1990 sebagai seorang anak tunggal. Semasa kecil, ia sering menghabiskan waktu belajar menggambar, menonton kartun-kartun kesukaannya, dan bermain dengan sepupu-sepupunya.

Seiring beranjak dewasa, Ryan mulai menyelam ke dunia Stand-Up Comedy dan mengikuti Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) musim pertama di stasiun televisi RCTI pada 2011. Gaya khasnya yang mememangkan hati penonton dan juri membuahkannya posisi juara pertama di musim perdana SUCI tersebut.

Tidak berhenti di panggung komedi, Ryan juga mencoba peruntungannya di dunia akting lewat perannya sebagai Rian di serial Malam Minggu Miko. Di situ, ia bersama Raditya Dika bekerja sama untuk membangun namanya masing-masing di tahun-tahun awal jenjang karir mereka.

Untuk pendidikan, Ryan mengambil studi sarjana jurusan Graphic Design dan New Media di BINUS Northumbria, Jakarta. Selanjutnya, ia mengambil studi magister bidang film dan animasi di Rochester Institute of Technology, Amerika Serikat. Gabungan studinya tersebut menjadi bekal dirinya mengukir karir di bidang kreatif/animasi.

Saat kuliah di luar, Ryan menciptakan film animasi pendek yang ia beri judul Prognosis sebagai tugas akhir. Karya ini kemudian mencuri perhatian orang-orang di tanah air dan membawa pulang Piala Citra 2020 sebagai Film Animasi Pendek Terbaik.

Di Indonesia, Ryan telah berkecimpung di dunia animasi lewat sejumlah gigs di Jakarta pada awal 2010-an. Kini, ia bekerja di Visinema dan telah terlibat di dalam beberapa proyek animasi mereka seperti Nussa hingga akhirnya mengepalai proyeknya sendiri yakni Jumbo. Karirnya kini diperkirakan akan segera melesat usai kesuksesan besar Jumbo.

<em>Via Instagramadriandhy<em>

Baca selengkapnya tentang peraihan Jumbo sebagai film animasi terlaris Indonesia.


See other posts

'}}
Puasa 2025 Berapa Hari Lagi? Ini Penjelasannya!
'}}
Contoh Pantun Pembuka Presentasi dan Penutup Presentasi
'}}
5 Mitos Unik Tentang Malam Perayaan Tahun Baru