Heartbreak Motel, film adaptasi dari novel karangan Ika Natassa dengan nama yang sama, akan segera dirilis minggu ini pada tanggal 1 Agustus 2024.
Film ini menandakan kedua kalinya sebuah novel karangan Ika Natassa diadaptasi dan dirilis ke layar lebar tahun ini. Setelah Architecture of Love pada bulan April lalu yang menarik lebih dari satu juta penonton, giliran Heartbreak Motel yang siap melanjutkan kesuksesan tersebut.
Heartbreak Motel mengisahkan tentang seorang aktris naik daun bernama Ava Alessandra (Laura Basuki) dan pasang surut hubungan romantisnya bersama aktor Reza Malik (Reza Rahadian). Di tengah-tengah hubungan keduanya yang mulai retak, Ava mencari pelarian dan mencoba hidup sebagai orang biasa hingga ia bertemu dengan Raga (Chicco Jerikho).
Raga yang tidak mengenal Ava sebagai seorang aktris ternama mulai membangun hubungan dengannya di luar pengetahuan Reza. Ava pun harus memilih antara menjaga hubungannya dengan Reza atau mengulang semuanya dari awal bersama Raga.
Heartbreak Motel menjadi judul unik di antara katalog novel-novel Ika Natassa karena banyak mengikutsertakan unsur-unsur yang berhubungan dengan dunia perfilman dalam naratifnya. Mulai dari sistem kerja dunia perfilman di Indonesia hingga bebagai referensi judul film yang ditabur di berbagai sudut cerita.
Angga Dwimas Sasongko (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, Mencuri Raden Saleh, 13 Bom Di Jakarta) dipercaya untuk mengangkat kisah Heartbreak Motel ke layar lebar. Ia mengajak sejumlah talenta ternama untuk membantunya menggarap adaptasi layar lebar Heartbreak Motel dengan kualitas sebaik mungkin.
Volix berkesempatan untuk duduk bersama dua bintang utama Heartbreak Motel, Laura Basuki dan Reza Rahadian, di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan pada Senin, 15 Juli 2024. Keduanya membagikan beberapa informasi menarik terkait pengalaman mereka selama mengerjakan film.
Reza Rahadian/Malik
Bagi Reza, ini merupakan kesempatan baginya untuk melanjutkan kolaborasi dengan Ika Natassa setelah membintangi Critical Eleven (2017), adaptasi novelnya yang lain di mana ia berbagi layar dengan Adinia Wirasti.
“Saya dan Mba Ika punya hubungan pertemanan yang sangat baik, kemudian profesionally juga kami sangat baik. Ika adalah salah satu orang yang sering berdiskusi tentang sesuatu bersama saya, baik ngomongin film Indonesia in general atau sekedar cerita-cerita lagi mau bikin buku apa termasuk ketika mau buat buku Heartbreak Motel,” jelas Reza tentang hubungannya dengan Ika Natassa.
Diterbitkan pada 2022, novel Heartbreak Motel menjadi karya terbaru Ika Natassa yang ia hasilkan berkat bantuan relasi-relasi di dunia perfilman tanah air termasuk Reza Rahadian. Dirinya mengikutsertakan nama Reza dalam segmen acknowledgement di halaman belakang buku untuk mengakui perannya dalam penggarapan buku.
Ika mengaku bahwa Reza banyak berperan dalam memberinya banyak informasi dan ilmu seputar dunia perfilman. Ia memperoleh banyak materi dari Reza demi membangun naratif yang otentik dalam novelnya.
“Sebelum buku itu jadi, saya sempat diajak ngobrol juga tentang dunia ke-aktoran tuh kayak gimana sih, seluk beluknya film kayak gimana. Kemudian di lokasi syuting, challenges dan obstacles yang mereka hadapi tuh seperti apa. That kind of friendship yang ada sampai hari ini,” ungkap Reza.
Walau begitu, Reza mengaku tidak memiliki banyak peran dalam menggarap naskah adaptasi Heartbreak Motel untuk layar lebar. Ia baru dipanggil setelah draft film sudah final dan siap memasuki tahap reading dan pengambilan gambar.
“Input di awal tuh ga ada sama sekali, hanya berusaha untuk menerjemahkan isi draft tersebut, menghidupkan karakternya semampu yang saya bisa.”
Sebagai Reza Malik, Reza Rahadian berupaya untuk menangkap esensi karakter tersebut yang banyak menjadi sumber masalah bagi Ava Alessandra di dalam cerita novel. Reza (Rahadian) juga kebetulan memiliki nama yang sama dengan karakter yang ia perankan kali ini sehingga menjadi keunikan tersendiri baginya.
Laura dan Ava
Laura Basuki sudah tidak asing lagi dengan karakter-karakter yang memiliki hubungan interpersonal bermasalah. Kali ini, sosok Ava Alessandra menjadi tantangan terbarunya karena keunikan-keunikan yang dimiliki oleh karakter tersebut.
Laura melihat Ava sebagai wadah untuk memberi gambaran di balik layar kesuksesan para aktor bagi masyarakat umum. Penggambaran dunia Ava dalam medium film menjadi salah satu yang paling ia banggakan selama syuting.
“Buat aku, dunianya Ava sih yang menarik untuk divisualisasikan. Angga (Dwimas Sasongko) menggunakan tiga tipe kamera ketika syuting ini, jadi buat aku ini menjadi sebuah tambahan yang sangat fresh untuk novelnya,” menurut Laura.
“Ketika syuting juga aku ngerasa penonton pasti banyak sekali yang penasaran seperti apa sih dunia di balik layar seorang aktor. Terlihat dia di luar kayaknya sukses, kehidupannya baik-baik saja, berkecukupan. Tapi sebenarnya di balik itu semua, mereka punya struggle-nya masing-masing. Gimana cara seorang Ava bisa keluar dari setiap peran yang ia mainkan, tantangan-tantangan yang ia hadapi dalam seni peran.”
Mayoritas dari isi novel Heartbreak Motel mengulas tentang kehidupan pribadi Ava Alessandra yang ia rahasiakan dari masyarakat luas. Bagaimana ia beradaptasi dengan tiap peran yang ia mainkan hingga cara ia bergulat dengan gempuran komentar netizen di medsos.
Walau memiliki sejumlah kesamaan dengan Ava, Laura mengaku bahwa peran ini terasa cukup berbeda baginya untuk diangkat ke layar lebar. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Laura yang ia tetap tekel dengan senang hati.
“Buat aku malah semakin menyenangkan memerankan peran yang belum pernah aku mainkan sebelumnya, atau perasaan-perasaan yang belum pernah aku alamin sebelumnya. Jadi aku lebih ke excited sih daripada beban ketika memainkan sebuah peran yang baru, dan aku bisa di-direct Angga Sasongko yang pertama kali bisa kerja sama bareng. Akhirnya bisa melihat gimana dia men-direct dengan sangat menyenangkan,” jelas Laura.
Takeaways
Heartbreak Motel menjanjikan kisah romansa yang tidak biasa diceritakan pada umumnya terutama di medium film tanah air. Komentar-komentar yang dihadirkan tentang bagaimana seorang seniman menjalani hidup di dalam dunia hiburan menjadi sorotan tersendiri yang membedakannya dari proyek bergenre romance lainnya di Indonesia.
Selain itu, para bintang Heartbreak Motel berharap agar film ini mampu mewakili semua bentuk perasaan yang semua orang rasakan tiap harinya, tidak hanya yang dirasakan para pegiat dunia hiburan.
“Kami harap penonton bisa melihat aktor dan aktris sebagai sebuah profesi, dan di luar itu ternyata mereka semua manusia-manusia yang mewakili perasaan audience,” ujar Reza.
“Bahwa semua perasaan itu terwakili. Perasaan jatuh cinta, perasaan ingin menemukan kenyamanan dengan orang lain, perasaan merasa dibutuhkan/membutuhkan, perasaan untuk divalidasi, security, kenyamanan bersama orang yang mereka pilih. Itu dipotret dalam film ini cukup tebal, dunianya Ava dengan Raga, dunianya Ava dengan dirinya sendiri, dunianya Ava dengan Reza Malik.”
Heartbreak Motel mulai tayang pada Kamis, 1 Agustus 2024 di bioskop Indonesia.