'}}
7 Parfum Brand Lokal yang Wanginya Bikin Sekitar Auto Nengok
April 15, 2025

Selain skincare dan make up, produsen parfum lokal semakin banyak di pasaran. Kalau lo hobi parfum, sekarang sudah ada banyak loh parfum brand lokal yang wanginya nggak kalah dari produk luar.

Sebenarnya wajar saja jika industri parfum berkembang di Indonesia. Hal itu karena Indonesia merupakan negara pengekspor minyak atsiri terbesar keenam di dunia. Minyak atsiri banyak dimanfaatkan dalam industri parfum.

Baca Juga: Rekomendasi Parfum yang Cocok untuk Berbuka Puasa

Parfum Brand Lokal yang Menarik Dibeli

Sejumlah brand parfum lokal saat ini sudah mulai menancapkan kuku di pasar domestik, terutama melalui platform-platform e-commerce. Beberapa parfum brand lokal yang disuka karena wanginya enak dan unik adalah:

HMNS

Parfum pertama yang bisa lo pilih adalah HMNS (dibaca: Humans) yang didirikan pada tahun 2019. Sebagai pemain baru, mereka langsung mengokohkan posisinya dalam industri parfum di Indonesia. Harga rata-rata parfum HMNS adalah Rp 343.109.

Dalam dua bulan, HMNS sukses meraih pendapatan Rp 5,2 miliar dengan penguasaan pasar sebesar 10,64%. Mengusung konsep “Made for Humans” dan menyematkan “Amber” di produknya.

Salah satu produk terlarisnya adalah HMNS Perfume – O 100 ml, mencatat penjualan hingga 6.000 unit, menghasilkan omzet sebesar Rp 2 miliar hanya dari satu varian. 

Evangeline

Parfum brand lokal kedua yang banyak diminati adalah Evangeline yang produknya total terjual hingga Rp 4,2 miliar dan market share 8,56%. Dikenal karena harga terjangkau, rata-rata Rp 24.602 per produk.

Produk terlaris mereka adalah Evangeline Parfum Wanita EDP Black Sakura 100 ml, terjual hingga 15.000 unit dalam dua bulan dengan omzet Rp 456,9 juta.

Morris

Ketiga, lo bisa pilih Morris, brand lokal asal Tangerang milik PT Aroma Prima Livindo. Morris berhasil membukukan penjualan Rp 1,1 miliar (market share 2,15%) dengan harga produk rata-rata Rp22.820.

Produk andalannya, Morris Parfum Cowok Lifestyle Edition 100 ml, menjadi favorit konsumen. Strategi pemasaran Morris memanfaatkan pendekatan 360 Degree Marketing yang menyasar berbagai platform digital.

Kahf

Selanjutnya, ada brand milik PT Paragon Technology & Innovation yang menyasar pria sebagai target utama. Meski memiliki segmen terbatas, Kahf mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2 miliar dengan pangsa pasar 4,12%.

Dengan desain kemasan yang tegas dan maskulin serta harga rata-rata Rp 64.020, Kahf mencoba mengedepankan nilai dan pesan melalui tagline “Jalan yang Kupilih” sebagai cerminan filosofi hidup para penggunanya.

Saff & Co.

Selanjutnya ada Saff & Co. yang hadir setahun setelah HMNS dan menyumbang market share sebesar 3,98% dengan total revenue mendekati Rp 2 miliar. Gaya minimalis dan kemasan yang ramah traveler menjadi ciri khas Saff & Co..

Brand ini mengusung konsep unisex. Produk favorit mereka, Saff & Co. Extrait de Parfum – CHNO, terjual sekitar 2.000 unit dengan harga rata-rata Rp 146.847.

Farah Parfum

Didirikan pada 2017, Farah Parfum memilik dengan omzet Rp 1,8 miliar dan market share 3,59%. Brand ini termasuk parfum yang banyak diminati oleh laki-laki dan perempuan, dengan harga rata-rata Rp 116.240.

Produk andalannya adalah Farah Parfum Black Opium Women, yang berhasil terjual sebanyak 2.000 unit. Strategi pemasaran mereka berfokus pada konten TikTok dengan pendekatan visual ala generasi muda.

Mykonos

Mykonos, yang juga lahir di tahun 2019 dengan pendapatan Rp 982,7 juta. Brand ini memilih menggunakan kemasan aluminium ketimbang kaca demi keamanan dan estetika, menjadikannya unik dibanding pesaingnya.

Dengan harga rata-rata Rp 142.957 per produk, Mykonos tampil dengan desain yang modern dan eksklusif untuk menarik perhatian konsumen e-commerce.

Baca Juga: Urutan Skincare Malam agar Kulit Wajah Sehat dan Mulus


See other posts

'}}
Jonas Brothers Konser di Indonesia Awal 2024
'}}
Robot PNS di Korea Bunuh Diri Akibat Kelelahan Bekerja
'}}
7 Makanan Viral di TikTok, Enak dan Wajib Dicobain